Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Buah-Buahan Layak Jual Menggunakan Metode MOORA

Abstract

Buah-buahan memiliki peran penting bagi kesehatan pada tubuh Indonesia adalah negara tropis sehingga menyimpan keanekaragaman jenis tumbuhan tertinggi di dunia terdapat 266 jenis buah-buahan yang dianggap asli Indonesia. Buah memiliki banyak manfaat bagi tubuh selain dapat mencukupi gizi yang kita butuhkan buah juga dapat mencegah penyakit. Menurut badan kesehatan dunia WHO manusia sebaiknya mengkonsumsi buah setidaknya 400g/hari agar tubuh sehat terutama seperti masa pandemi saat ini. Metode MOORA digunakan dalam sistem ini karena untuk menentukan buah buahan apa yang layak untuk dijual agar buah dapat berkualitas baik tentu akan dinilai dari kualitasnya. Begitu banyak kriteria mempengaruhi kualitas dari buah yang baik ini menjadi masalah yang perlu dituntaskan dengan sistem pendukung melalui kriteria dan bobot yang digunakan yaitu warna(25%), kondisi buah(20%), tekstur buah(15%), tingkat kematangan(20%), daya tahan(20%). Lalu digunakan 25 alternatif buah kueni yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan buah-buahan layak jual di toko buah ibnu di Desa Pantai Cermin. Dari 25 alternatif yang digunakan hasil yang didapat adalah buah kueni 25 dengan rangking tertinggi karena memiliki nilai bobot yang sempurna di setiap kriteria maka buah kueni 25 menjadi rekomendasi terbaik untuk dipilih sebagai buah yang layak dijual. Perhitungan sistem pendukung keputusan pemilihan buah-buahan layak jual ini juga berlaku untuk buah-buahan lainya yang dijual ditoko buah ibnu di Desa Pantai Cermin seperti buah semangka, buah rambutan, buah salak, buah nanas dan buah buahan lainnya.

Sistem Rekomendasi Stok Produk Susu Pada Toko Retail (Alfamart) Menggunakan Metode Moora Berbasis Web

“…Bobot ini mencerminkan kepentingan relatif dari setiap kriteria dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan bobot yang sesuai, peneliti atau pengelola toko dapat memprioritaskan kriteria mana yang lebih penting [3].…”

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentuan Desa Paling Maju dengan Menggunakan Metode MOORA

“…Penelitian di atas berfokus pada pemilihan kepala desa terbaik dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, sedangkan penelitian ini berfokus pada menentukan desa termaju berdasarkan beberapa kriteria. Metode dan teknik penelitiannya sama yaitu menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK) dan metode MOORA dengan beberapa kriteria yang diperhatikan [8].…”

Analisa Perbandingan Metode MAUT dan Metode TOPSIS Dengan Menggunakan Pembobotan ROC Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Kepala Desa

“…Namun, batasan kewenangan Kepala Desa dapat berbeda di setiap negara, dan tergantung pada peraturan dan hukum yang berlaku dalam sistem pemerintahan setempat. Tugas Kepala Desa meliputi berbagai aspek, seperti mengelola administrasi desa, melaksanakan kebijakan pemerintah, mengoordinasikan pembangunan desa, mengurus keuangan desa, memelihara keamanan dan ketertiban, serta memberikan pelayanan publik kepada masyarakat desa [12]- [13].…”