ABSTRAK Kejadian longsor dangkal di Desa Weninggalih mengakibatkan kerugian setiap tahunnya. Hal tersebut diakibatkan oleh salah satu budaya warga setempat yaitu membuat kolam ikan tanpa dilapisi lapisan kedap air sehingga diduga menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya kestabilan lereng. Sebagai upaya untuk mengurangi risiko kerugian tersebut dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai karakteristik longsor dan pengaruh keberadaan kolam ikan terhadap kondisi kestabilan lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng dan pengaruh keberadaan kolam ikan untuk studi kasus di daerah Weninggalih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemetaan geologi, pemetaan topografi detail, pengukuran electrical resistivity tomography (ERT), pengambilan sampel tanah, pengujian geoteknik, dan analisis kestabilan lereng. Metode kesetimbangan batas dengan perhitungan Morgenstern-Price digunakan untuk analisis kestabilan lereng. Daerah studi terdiri dari produk vulkanik berupa tanah residual dan tuf tebal yang bersifat lepas dan kuat geser dalam yang rendah. Hasil analisis ERT menunjukkan adanya perluasan zona jenuh air yang diakibatkan oleh keberadaan kolam ikan. Analisis kestabilan lereng menunjukkan bahwa kemunculan zona jenuh air yang meluas menyebabkan menurunnya nilai faktor keamanan lereng secara signifikan.