2022
DOI: 10.22146/jnteti.v11i3.3423
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rekayasa Fitur Berbasis Machine Learning untuk Mendeteksi Serangan DDoS

Abstract: Serangan jaringan terdistribusi yang disebut juga dengan distributed denial of service (DDoS) merupakan ancaman dan masalah utama keamanan internet. DDoS adalah serangan pada jaringan yang bertujuan melumpuhkan sumber daya server. Serangan ini meningkat setiap tahunnya, terlebih pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Salah satu bentuk penanggulangan untuk meminimalkan dampak DDoS adalah dengan perintah deteksi sistem atau intrusion detection system (IDS). Teknik IDS saat ini masih banyak menggunakan metode tr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 23 publications
(31 reference statements)
0
0
0
Order By: Relevance
“…Jika web server mati, maka akses informasi yang di dapat akan terganggu.kelumpuhan web server juga dapat disebabkan oleh beberapa serangan salah satunya yaitu adalah Distributed Denial of Service Serangan DDoS melibatkan penggunaan sejumlah besar perangkat yang terinfeksi atau dikendalikan oleh penyerang untuk secara bersamaan membanjiri target dengan lalu lintas data, menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan kegagalan sistem [14], [15]. Hal ini dikarenakan satu layanan pada server di lakukan permintaan berkali-kali oleh penyerang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jika web server mati, maka akses informasi yang di dapat akan terganggu.kelumpuhan web server juga dapat disebabkan oleh beberapa serangan salah satunya yaitu adalah Distributed Denial of Service Serangan DDoS melibatkan penggunaan sejumlah besar perangkat yang terinfeksi atau dikendalikan oleh penyerang untuk secara bersamaan membanjiri target dengan lalu lintas data, menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan kegagalan sistem [14], [15]. Hal ini dikarenakan satu layanan pada server di lakukan permintaan berkali-kali oleh penyerang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…UNS-NB15 adalah sebuah dataset yang dikembangkan oleh University of New South Wales (UNSW), Australia, untuk penelitian keamanan jaringan. Dataset ini berisi berbagai jenis serangan siber yang direkam dalam lingkungan jaringan terkontrol, seperti serangan DoS, DDoS, probing, dan brute-force [10]. Kedua algoritma tersebut merupakan pendekatan yang umum digunakan dalam analisis keamanan jaringan [11].…”
Section: Pendahuluanunclassified