Prenatal Yoga Menurunkan Keluhan Fisik pada Ibu Hamil Trimester II dan III

Abstract

Selama kehamilan ibu hamil mengalami perubahan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester II dan III. Latihan yoga diupayakan unuk mengatasi keluhan fisik pada masa kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga tehadap keluhan fisik pada ibu hamil trimester II dan III. Penellitian ini adalah penelitian quasi experimen dengan one group pre test-post test design terhadap 30 sampel yang diambil dengna teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dari April sampai Mei 2019. Analisis data menggunakan dependent samples t test. Hasil menunjukkan rerata skor keluhan fisik sebelum prenatal yoga 7.63, sedangkan setelah prenatal yoga 4.80. Hasil uji dependent samples t test didapatkan p value 0.000. Simpulan penelitian bahwa prenatal yoga dapat menurunkan keluhan fisik Ibu hamil Trimester II dan III. Diharapkan prenatal yoga dapat dilakukan secara rutin pada kelas ibu hamil.

Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Keluhan Pada Ibu Hamil

“…Hal ini juga mendukung proses ibu dalam menerima perubahan fisiknya selama kehamilan. Penelitian dari (Darwitri, 2021) mengatakan perubahan keluhan yang dialami oleh ibu hamil setelah melakukan latihan prenatal yoga.dikarenakan tubuh telah mengalami peregangan, otot menjadi lebih rileks yang mengakibatkan sirkulasi darah dapat berjalan dengan baik sehingga tubuh secara alami dapat memproduksi .hormon endorphin yang yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan bahagia. (Widiastini, 2016) mengatakan hormon endorphin dapat dihasilkan melalui aktivitas olah pernafasan, meditasi, perawatan akupuntur ataupun chiropractic.…”

Edukasi Manfaat Yoga Prenatal dalam Mengurangi Ketidaknyamaman pada Ibu Hamil Trimester III di TPMB Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan

“…Menurut beberapa penelitian, yoga prenatal dapat mengurangi kecemasan atau stres pada ibu hamil karena dengan melakukan yoga secara teratur akan membawa efek relaksasi pada tubuh ibu hamil, baik yang bersifat relaksasi pernafasan maupun relaksasi otot. Dengan mengikuti yoga, ibu hamil akan merasakan keadaan yang tenang, santai, rileks dan nyaman dan menjalani kehamilannya (Darwitri & Rahmadona, 2021;Mardliyana et al, 2022;Patiyah et al, 2021;Perdoman et al, 2022).…”

Kelas Prenatal Yoga Sebagai Upaya Mengurangi Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil

“…Pada kegiatan ini dibagikan kuisioner untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dan ketidaknyamanan yang dirasakan, hasil pengisian kuisioner tersebut dipaparkan pada tabel berikut ini: Dari tabel 1 terlihat bahwa sebagian besar ibu hamil berusia <35 tahun, artinya ibu hamil sebagian besar (85%) tidak tergolong kelompok usia beresiko. Usia 20-35 tahun merupakan usia yang tepat untuk kehamilan, karena pada usia tersebut organorgan reproduksi dan panggul berkembang sempurna sehingga telah cukup siap untuk menopang kehamilan (Darwitri & Rahmadona, 2022). Usia kehamilan ibu hamil berada pada trimester 2 dan 3, dan di atas 20 minggu yang merupakan usia aman untuk melaksanakan prenatal yoga.…”

“…Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan hasil bahwa prenatal yoga mampu membantu ibu hamil mengurangi keluhan atau ketidaknyamanan yang dirasakan pada kehamilan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Darwitri & Rahmadona, 2022) menunjukkan hasil dari uji dependent samples t test didapatkan p value 0.000. Simpulan penelitian tersebut adalah prenatal yoga dapat menurunkan keluhan fisik Ibu hamil Trimester II dan III.…”

“…Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi sehat serta nantinya terjadi proses persalinan normal yaitu olahraga ringan jalan pagi, aerobic, senam hamil, bersepeda statis, menari, dan yoga (Darwitri & Rahmadona, 2022). Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Rafika, 2018) terhadap 32 ibu hamil trimester III terdiri dari 16 orang sebagai kelompok intervensi dan 16 orang sebagai control, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata keluhan fisik responden antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.…”