Permasalahan banjir merupakan isu yang sangat umum terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Ditinjau dari aspek topografi, Kota Pontianak hanya memiliki ketinggian permukaan tanah berkisar 0.1 s/d 1.5 meter di atas permukaan laut. Kontur topografis yang relatif datar membuat Kota Pontianak dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga sangat mudah untuk tergenang. Adanya perubahan guna lahan terbangun yang memicu padatnya penduduk dalam suatu tempat karena adanya kasawan CBD, industri, dan perdagangan/jasa telah berdampak terhadap minimnya daerah resapan air sehingga menimbulkan banjir. Tujuan penelitian ini yaitu merencanakan konsep Blue-Green Infrastructure (BGI) Melalui Permeable Pavements Pedestrian dan Kolam Retensi Untuk Mitigasi Genangan Banjir di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan content analysis terhadap konsep permeable pavements dan kolam retensi untuk mitigasi genangan banjir berdasarkan preferensi stakeholders. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaaan lahan yang ada di Kota Pontianak baik itu Kecamatan Pontianak Selatan maupun Pontianak Tenggara didominasi oleh lahan terbangun yaitu pemukiman. Rencana pembuatan permeable pavement pedestrian akan dibangun di tiga lokasi. Ketiga lokasi tersebut terbagi menjadi tiga spot yakni Spot I (Jalan K.H. Ahmad Dahlan – Jalan Ahmad Yani), Spot II (Jalan Ahmad Yani – Universitas Tanjungpura, dan Spot III (Universitas Tanjungpura – Jalan Ahmad Yani II). Kemudian untuk kolam retensi itu sendiri akan dibuat di di lokasi Taman Kota di Kota Pontianak. Rencana pembuatan permeable pavement pedestrian dan kolam retensi dengan konsep Blue-Green Infrastructure (BGI) ialah untuk Mitigasi Genangan Banjir di Kota Pontianak.Kata kunci: infrastruktur biru-hijau (BGI), mitigasi, genangan