Anak bukanlah miniatur orang dewasa. Kalimat ini menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara pasien dewasa dan anak. Anak-anak, terutama bayi yang baru berusia beberapa bulan, sangat berbeda dari orang dewasa. Perbedaan anatomi, fisiologi, dan psikologi antara dewasa dan anak-anak perlu dipahami dengan baik agar dapat memberikan pelayanan medis yang baik terutama untuk pasien pediatri. Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik membuat dokter terkadang hanya bisa menebak yang dirasakan dan dialami oleh pasien. Mitos yang menyatakan bahwa bayi dan anak tidak merasakan nyeri atau merasakan nyeri yang mebih ringan dibandingkan pasien dewasa. Pemahaman ini membuat deteksi dan penanganan nyeri pada pasien pediatri menjadi tidak adekuat. Penanganan nyeri yang efektif dan adekuat dapat meminimalisir respon stress akut dan sensitasi sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan peningkatan persepsi nyeri, dan gangguan tingkah laku di kemudian hari. Faktanya, bayi yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) rata-rata menjalani 75 tindakan yang menimbulkan rasa nyeri selama dirawat di NICU dengan rerata 10 tindakan per hari, dimana 79,2% tindakan dilakukan tanpa menggunakan analgetik. Fakta ini membuktikan bahwa masih banyak kesalahan pemahaman konsep nyeri pada pasien pediatri. Tatalaksana nyeri dapat berupa tatalaksana farmakologi dan non-farmakologi. Tatalaksana nyeri pada pediatrik memerlukan kerjasama tim dari berbagai disiplin ilmu untuk melakukan asesmen rutin dan mendiskusikan program tatalaksana nyeri yang terbaik untuk pasien.