2016
DOI: 10.24198/share.v6i2.13213
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Institusi Lokal Dalam Kegiatan Pengembangan Masyarakat: Kasus Punggawa Ratu Pasundan Dalam Program Desa Wisata Di Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur

Abstract: AbstrakPengembangan masyarakat merupakan suatu aktivitas yang direncanakan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program-program yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dan menggunakan institusi lokal sebagai wadah aktivitas kolektifnya. Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan peran institusi lokal dalam program Desa Wisata di Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Bandung yang telah mampu menarik partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pengelolaan kegiatan wisa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Disitu lahir program yang mampu mendorong mengembangkan potensi sumber daya alam atau pun manusia (Mansyur, Alwi, dan Akidah 2022;Rahman et al 2021). Dengan demikian, kaitannya dengan aspek pengembangan masyarakat sebagai suatu langkah dari metode, maka dalam penelitian ini akan dikaji lebih dalam mengenai lembaga lokal sebagai upaya pengembangan masyarakat masyarakat desa wisata (Darwis et al 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Disitu lahir program yang mampu mendorong mengembangkan potensi sumber daya alam atau pun manusia (Mansyur, Alwi, dan Akidah 2022;Rahman et al 2021). Dengan demikian, kaitannya dengan aspek pengembangan masyarakat sebagai suatu langkah dari metode, maka dalam penelitian ini akan dikaji lebih dalam mengenai lembaga lokal sebagai upaya pengembangan masyarakat masyarakat desa wisata (Darwis et al 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, desa wisata didefinisikan sebagai suatu daerah tujuan wisata atau disebut pula destinasi pariwisata, yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Kementerian Koperasi dan UKM, 2017). Upaya dalam mengembangkan desa wisata antara lainnya memiliki manfaat terhadap peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar (Darwis et al 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…market, consumers (tourists), and the chance to be more popular; while the competitiveness is the top result of various excellence and owned value in order to push a tourist village to be more famous and having larger market. Darwis et al (2014) summarize that village institutions have a great role in finding different kinds of people and members' aspirations as well as mediation to solve the conflicts. However, the delay succession of management, the loss of public figures/activators and the less support from the local government can cause troubles in the institution of tourism village.…”
Section: Assumptionsmentioning
confidence: 99%
“…In addition, Chok and Macbeth (2007) showed that tourism development was such a strategy to alleviate poverty. In this development, the role of government and tourism institutions is essential in optimizing tourism development in an area (Darwis et al, 2016). Various approaches to tourism development are tailored to the potential of each region (Andyani et al, 2015).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%