Lahan gambut merupakan salah satu lahan yang tidak layak untuk tanaman karet, namun dengan pengelolaan yang baik, lahan gambut dapat digunakan untuk budidaya tanaman karet. Kendala budidaya tanaman karet di lahan gambut antara lain drainase yang kurang baik, tanaman mudah tumbang pada saat tanaman sudah menghasilkan, pH tanah sangat masam dan kandungan hara yang rendah. Saat ini belum banyak hasil penelitian tanaman karet di lahan gambut, sehingga hasil-hasil penelitian di lahan gambut sangat dibutuhkan untuk pengelolaan lahan gambut untuk budidaya tanaman karet. Pengamatan produksi taaman karet di lahan gambut dilakukan pada tanaman karet klon IRR 118 yang ditanam pada tahun 2013. Karakteristik lahan gambut pada lokasi penelitian antara lain: drainase lahan gambut baik, kematangan gambut sapris, kedalaman gambut 1,5-2 meter, pH sangat masam, ketersediaan hara N tinggi dan hara lainnya rendah sampai sangat rendah. Tanaman karet telah matang sadap pada akhir tahun 2018 dan pengamatan produksi dilakukan selama tiga tahun dari tahun 2019-2021. Berdasarkan hasil pengamatan produksi selama tiga tahun tersebut menunjukkan bahwa tanaman karet klon IRR 118 produktivitas pada tahun pertama telah mencapai 965 kg/ha/tahun, tahun kedua mencapai 1.562 kg/ha/tahun dan tahun ketiga telah mencapai 2.043 kg/ha/tahun. Produksi tersebut sama dengan produktivitas klon quick stater di lahan mineral pada iklim yang sama.