Penggunaan Gadget Dan Sedentary Behaviour Pada Anak Usia Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Aisyah Bustanul Athfal Iii Pare

Abstract

ABSTRACT
 Introduction: The use of gadgets will cause changes patterns, lifestyles and activity in preschoolers. Children who play gadgets tend to be quiet and absorbed in their gadgets. This will cause the child to become less activity (sedentary behavior). Method: This study used a correlational research design with cross sectional approach. The sampling technique uses purposive sampling. The number of samples of this study were 45 respondents. The independent variable in this study is the use of gadgets, and the dependent variable is sedentary behavior. Results: The results show that the use of gadgets is mostly in the moderate category and sedentary behavior in the heavy category. Spearman test results, s Rho obtained ρ = 0.002 means that there is a relationship between the use of gadgets and sedentary behavior Discussion: The use of gadgets is related to sedentary behavior which is influenced by the child's sex, parental work and changes in behavior patterns. Suggestions for parents to always accompany children and play and provide activities that are appropriate for child development.

Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Kebiasaan Menonton Video Kartun Pembelajaran

“…Mereka sering menggunakan gadget untuk memainkan game atau melihat tayangan video yang kurang memuat nilai edukasi untuk belajar. Sangat disayangkan, jika anak usia dini kurang memanfaatkan nilai positif dari penggunaan gadget (Ishariani, 2019). Anak usia dini menggunakan gadget untuk melihat tayangan video dari YouTube seperti video menyanyi, bermain game, video lucu atau komedi, video tentang binatang, tanaman, dan lain-lain (Ishariani, 2019).…”

“…Sangat disayangkan, jika anak usia dini kurang memanfaatkan nilai positif dari penggunaan gadget (Ishariani, 2019). Anak usia dini menggunakan gadget untuk melihat tayangan video dari YouTube seperti video menyanyi, bermain game, video lucu atau komedi, video tentang binatang, tanaman, dan lain-lain (Ishariani, 2019). Mereka akan merasa senang dan bahkan merasa terhibur dengan melihat tayangan video yang di akses dari gadget yang dimiliki, bahkan hingga mereka lupa waktu (Zaini & Soenarto, 2019).…”

“…Situs video tentang berbagai konten yang paling besar di dunia, dikuasai oleh YouTube dengan 4 milyar video dan 800 milyar pengguna. YouTube telah menguasai 60% dari jumlah total penikmat video online (Ishariani, 2019). Datadata tersebut menunjukkan bahwa terdapat fenomena tentang anak yang mengalami kecanduan gadget, meskipun belum ditemukan angka pasti dari jumlah anak yang mengalami kecanduan gadget ini (Kominfo, 2018).…”

“…Ketika anak melihat tayangan video tertentu, maka anak akan meniru perilaku didalamnya. Misalnya: anak melihat tayangan serial video kartun "Upin-Ipin" yang mencontohkan tentang anak yang hidup rukun, saling tolong menolong, dan membantu orang tua dirumah maka anak akan meniru perilaku tersebut (Ishariani, 2019). Tayangan yang dipilih dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembangan moral, kognitif, dan komunikasi interpersonal anak.…”

“…Film kartun Upin-Ipin terbukti mampu memberikan dampak yang positif bagi perkembangan moral dan kognitif anak, diantaranya yaitu menumbuhkan sikap disiplin, rasa hormat terhadap orang yang lebih tua, tolong menolong, toleransi (Risdiany & Lestari, 2021). Kartun Upin-Ipin memberikan contoh kepada anak dalam kegiatan di sekolah dengan rutin mengerjakan tugas agar tidak dihukum oleh guru, berangkat sekolah tepat waktu, dan menurut dengan guru di sekolah (Ishariani, 2019). Penggunaan gadget merupakan tantangan bagi orang tua di masa kini agar dapat mencegah terjadinya dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak (Novianti & Garzia, 2020) Menurut peneliti, dari kelima jenis kartun yang ditonton responden yang dianggap paling banyak memuat edukasi adalah jenis Upin-ipin dan Nusa-rara.…”