2014
DOI: 10.20886/jphh.2014.32.2.103-110
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT

Abstract: Tisuk (Roxb ) is one of fast growing tree species widely planted in private forest mainly in Java Island. However one of the weaknesses of tisuk wood is the low durability which is categorized as durability class of III/IV. This paper studies the durability improvement of tisuk wood using Boric Acid Equivalent (BAE) with cold immersion method. The tisuk wood samples were taken from a private forest in Sukamulih Village, Sariwangi Subdistrict, Tasikmalaya Regency. The treatments applied were wood thickness (thi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2018
2018
2020
2020

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penggunaan bahan kimia ini dapat meningkatkan keawetan kayu dengan sangat baik, namun memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Civardi, Schwarze, & Wick, 2015). Pembatasan penggunaan bahan kimia yang berbahaya untuk bahan pengawet kayu terus dilaksanakan, seperti pelarangan penggunaan pengawet berbahan arsen pada tahun 2008 (Suhaendah & Siarudin, 2015). Penelitian mengenai bahan pengawet kayu berbahan alami dilakukan guna memperoleh pengawet yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan manusia perlu dilakukan.…”
Section: Pendahuluan Iunclassified
“…Penggunaan bahan kimia ini dapat meningkatkan keawetan kayu dengan sangat baik, namun memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Civardi, Schwarze, & Wick, 2015). Pembatasan penggunaan bahan kimia yang berbahaya untuk bahan pengawet kayu terus dilaksanakan, seperti pelarangan penggunaan pengawet berbahan arsen pada tahun 2008 (Suhaendah & Siarudin, 2015). Penelitian mengenai bahan pengawet kayu berbahan alami dilakukan guna memperoleh pengawet yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan manusia perlu dilakukan.…”
Section: Pendahuluan Iunclassified
“…CCB atau dalam bahasa Indonesia adalah Tembaga-Khromium-Boron, merupakan campuran antara tembaga sulfat (CuSO 4 .5H 2 O), natrium dichromat (Na 2 Cr 2 O 7 -2H 2 O), serta asam borat (H 3 BO 3 ) dengan perbandingan komposisi masing-masing 35% : 40% : 25% (Barly, Lelana, & Ismanto, 2010). Metode pengawetan yang dapat digunakan diantaranya rendaman dingin (Suhaendah & Siarudin, 2014) dan metode Boucherie yang dimodifikasi (Muslich & Rulliaty, 2014). Modifikasi metode Boucherie dapat dilakukan dengan memanfaatkan kapilaritas bambu atau dengan proses vakum tekan.…”
Section: Pendahuluanunclassified