Pengaruh Suplementasi Jenis Dedaunan Terfermentasi terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar terhadap Babi Fase Starter-Grower

Abstract

Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar dari ternak babi yang diberikann suplmentasi ransum dedaunan terfermentasi. Materi yang digunakan 12 ekor babi berumur antara 1-3 bulan dan dengan berat badan awal berkisar antara 5,35 sampai 14,55 kg (KV = 31,67%) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi R0: diet basal R1: diet basal ditambah 5% tepung daun singkong fermentasi, R2: diet basal ditambah 5% tepung daun ubi jalar fermentasi, dan R3: diet basal ditambah 5% tepung daun kelor fermentasi. Hasil penelitian ini menunjukan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap variabel yang diteliti. Disimpulkan bahwa pemberian ransum suplementasi jenis dedaunan terfermentasi pada ternak babi mampu meningkatkan kecernaan serat kasar dan lemak kasar, akan tetapi belum mampu meningkatkan konsumsi serat kasar dan lemak kasar. The purpose of this study was to determine the intake and digestibility of crude fiber,and crude fat, of pigs fed fermented leafa ration supplementation. Material used were12 pigs aged between 1-3 months and with initial body weight ranging from 5.35 to 14.55 kg (KV = 31.67%) and Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments included R0: basal diet, R1: basal diet plus 5% fermented cassava leaf flour, R2: basal diet plus 5% fermented sweet potato leaf flour, and R3: basal diet plus 5% fermented moringa leaf flour. The results of this study showed no significant effect (P<0.05) on the variables studied. It was concluded that the supplementation of fermented foliage rations in pigs was able to increase the digestibility of crude fiber and crude fat, but had not been able to increase the intake of crude fiber and crude fat.

Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Babi Grower yang diberi Ransum Mengandung Silase Limbah Sawi Putih (Brassica pekinensia L)

“…Sawi putih yang telah dipotong dan diangin-anginkan kemudian disemprot dengan larutan EM4 hingga merata. Setelah merata kemudian dibungkus rapat dengan wadah atau kantong plastik dan dibiarkan tertutup rapat supaya terjadi efek anaerob supaya bahan mengalami proses fermentasi dari 12 jam -3 hari (Ngenes et al, 2021). Setelah 12 jam -3 hari fermentasi sawi putih telah siap lalu dibuka, diangin-anginkan lalu bisa digunakan sebagai campuran dalan ransum standar.…”