2018
DOI: 10.28932/srjd.v1i3.482
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Bentuk Dasar Dan Orientasi Bangunan Terhadap Beban Energi Pada Bangunan Bertingkat Di Jakarta

Abstract: ABSTRAKDalam proses perancangan bangunan berlantai saat ini banyak ditemukan biaya energiyang sangat mahal, maka para arsitek semakin dituntut untuk dapat menghasilkan desain bangunan yang efisien dalam pemakaian energi, terutama nanti pada saat bangunan dioperasikan. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pengendalian dan penghematan energi pada bangunan sejak tahap perancangan.Kebutuhan energi bangunan sebagian besar digunakan untuk pengkondisian udara dan pencahayaan, keduanya dipengaruhi oleh cahaya matahari yan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Efektivitas pembayangan pada fasade bangunan dapat berpengaruh dalam efisiensi energi dengan mengurangi penggunaan AC, meningkatkan penggunaan sinar matahari alami, dan mengurangi kehilangan panas atau pendinginan di dalam bangunan. [3] Mengurangi penggunaan AC AC adalah salah satu sumber penggunaan energi terbesar dalam bangunan, terutama pada saat musim panas. AC digunakan untuk memberi kesejukan pada ruangan agar tetap nyaman bagi penghuninya, tetapi AC juga memerlukan energi yang besar untuk menjalankannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Efektivitas pembayangan pada fasade bangunan dapat berpengaruh dalam efisiensi energi dengan mengurangi penggunaan AC, meningkatkan penggunaan sinar matahari alami, dan mengurangi kehilangan panas atau pendinginan di dalam bangunan. [3] Mengurangi penggunaan AC AC adalah salah satu sumber penggunaan energi terbesar dalam bangunan, terutama pada saat musim panas. AC digunakan untuk memberi kesejukan pada ruangan agar tetap nyaman bagi penghuninya, tetapi AC juga memerlukan energi yang besar untuk menjalankannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pencahayaan yang tepat dapat membantu menunjukkan keindahan dan nilai seni di dalam bangunan, sementara pembayangan yang efektif dapat membantu mencegah masuknya sinar matahari langsung dan menjaga kenyamanan termal di dalam bangunan. [3] Pada kota Medan, Indonesia, sinar matahari yang terik dan kelembapan yang tinggi dapat membuat ruangan di dalam bangunan menjadi tidak nyaman jika tidak dirancang dengan baik. Oleh karena itu, pola pembayangan pada fasade bangunan perlu diperhatikan untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi energi di dalam bangunan.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sedangkan ruang transit seperti lobi, koridor temperatur bola kering berkisar antara 27°C hingga 30°C atau 28,5°C plus minus 1,5°C dengan kelembaban relatif 60% plus minus 10%. [2], [3], [4], [5] Mesin pendingin ruangan merupakan peralatan pendukung pada bangunan gedung yang mengonsumsi kebutuhan listrik yang sangat tinggi, kurang lebih 60% kebutuhan listrik pada bangunan gedung dibutuhkan untuk mesin pendingin ruangan. Maka dari itu dibutuhkan perhitungan beban pendingin yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi ruangan, sehingga pemakaian daya listrik tidak terlalu boros dan sesuai dengan kebutuhan.…”
Section: Pendahuluanunclassified