Penerapan protokol kesehatan era New Normal dan risiko Covid-19 pada mahasiswa

Abstract

Latar Belakang : Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan di era new normal saat ini. Mahasiswa merupakan kelompok usia muda yang berpotensi menularkan virus korona bahkan tanpa menunjukkan gejala sekalipun. Jumlah positif COVID-19 di Indonesia pada era new normal per tanggal 07 Desember 2020 adalah 581.550 kasus. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi penerapan protokol kesehatan dan risiko COVID-19 pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak.Metode : Metode penelitian adalah analisis deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif serta metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa aktif Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak angkatan tahun 2016 sampai tahun 2019 sebanyak 571 mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 230 responden dengan teknik pengambilan accidental sampling.Hasil : Hasil penelitian terdapat 176 mahasiswa (76,5%) telah menerapkan protokol kesehatan dan sebanyak 24 (10.4%) mahasiswa tidak berisiko tertular COVID-19.Kesimpulan : Simpulan penelitian adalah sebagian besar mahasiswa telah menerapkan protokol kesehatan dan tidak berisiko tertular COVID-19.

Converting Mall-Apartments and Hotels Into Covid-19 Emergency Hospitals

“…The first is face-to-face contact within 1 meter with patients with probable or confirmed cases for more than 15 minutes, direct physical contact with patients with probable or confirmed cases, people who provide direct care for patients with a probable or confirmed case of COVID-19 disease and do not use appropriate Personal Protective Equipment (PPE), or in other situations as indicated in the local site assessment. (Fitri et al, 2020).…”

“…Or people who have a severe case of ARI or pneumonia that necessitates hospitalization and no other cause is detected based on a convincing clinical picture. Persons in Monitoring (PIM) refers to people who have a fever of more than 38°C or a history of fever, or who have symptoms of respiratory system illnesses such as sore throat, runny nose, or cough, and no other explanations are recognized based on the clinical picture given and had a history of traveling or living in an area or country indicating local transmission in the 14 days prior to the onset of symptoms People who have had a history of contact with patients who are proven positive for COVID-19 and have symptoms of respiratory system illnesses such as sore throat, cough, or runny nose in the last 14 days (Fitri et al, 2020).…”

Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 Mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun 2020

“…Hal ini terlihat saat mahasiswa sebelum memasuki ruang kuliah, atau saat mahasiswa tiba di kampus. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian Fitri, et al (2020) dimana terdapat 94,8 % mahasiswa telah mencuci tangan. Ketika sesorang mencuci tangan, maka siklus transmisi dan resiko penyebaran Covid-19 antara 6%-44% dapat dikurangi (Cheng, et al, 2020).…”

“…Hal ini sesuai dengan peraturan kampus bahwa mahasiswa yang tidak menggunakan masker tidak diizinkan untuk memasuki kawasan kampus. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian Fitri, et al (2020) (Cheng, et al, 2020). Pengetahuan seseorang memiliki pergaruh terhadap kepatuhan pemakaian masker, dimana pengetahuan yang baik akan membentuk kepatuhan yang baik (Sari, 2020).…”

“…Sebesar 96,38% mahasiswa telah melakukan physical distancing dan masih terdapat mahasiswa yang tidak melakukan physical distancing. Hal ini juga sejalan penelitian Fitri, et al (2020) dimana terdapat 80,4% mahasiswa yang melakukan physical distancing. Tujuan dari physical distancing adalah untuk meminimalisir interaksi antar masyarakat yang kemungkinan telah terinfeksi namun tidak melakukan self isolation (Suppawittaya, et al, 2020).…”