2015
DOI: 10.21111/tsaqafah.v11i2.268
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendidikan Khusus Perempuan: Antara Kesetaraan Gender dan Islam

Abstract: Liberalism and gender equity has influenced the society so much that the different roles between men and women are minimized. Social agreements based on traditions, cultures, and religion are deliberately violated. Women are given opportunity to enter "masculine world", such as becoming a president or a soldier. Men are given the opportunity to enter "feminine world", such as becoming a women hair stylist or an OBGYN (a doctor that specializes in women's reproductive's health). Everyone is given the freedom to… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Islam memandang perempuan sebagai hamba Allah yang setara dengan laki-laki, namun masing-masing memiliki karakter-karakter khusus. Keduanya bekerja sama, saling melengkapi dan bukan saling bersaing, untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas dan berkesinambungan (Pawitasari, 2015). Dalam perspektif al-Qur'an dikisahkan bahwa memang ada perbedaan proses penciptaan antara Adam dan Hawa, namun selanjutnya bahwa prinsip-prinsip dasar ajaran al-Qur'an sesungguhnya tidak pernah membedakan secara dikotomis peranan pria dan wanita bahkan al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang berusaha menghargai wanita dalam posisi yang sejajar dengan pria, sesuai dengan derajat kemanuasiaan yang universal (Abidin, 2015).…”
Section: Laki-laki Dan Perempuan Berpotensi Meraih Prestasiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Islam memandang perempuan sebagai hamba Allah yang setara dengan laki-laki, namun masing-masing memiliki karakter-karakter khusus. Keduanya bekerja sama, saling melengkapi dan bukan saling bersaing, untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas dan berkesinambungan (Pawitasari, 2015). Dalam perspektif al-Qur'an dikisahkan bahwa memang ada perbedaan proses penciptaan antara Adam dan Hawa, namun selanjutnya bahwa prinsip-prinsip dasar ajaran al-Qur'an sesungguhnya tidak pernah membedakan secara dikotomis peranan pria dan wanita bahkan al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang berusaha menghargai wanita dalam posisi yang sejajar dengan pria, sesuai dengan derajat kemanuasiaan yang universal (Abidin, 2015).…”
Section: Laki-laki Dan Perempuan Berpotensi Meraih Prestasiunclassified
“…Keadilan dalam al-Qur'an mencakup segala segi kehidupan umat manusia, baik sebagai individu mapun sebagai anggota masyarakat. Karena itu al-Qur'an tidak mentolerir segala bentuk penindasan, baik berdasarkan kelompok etnis, warna kulit, suku, bangsa, dan kepercayaan, maupun yang berdasarkan jenis kelamin (Pawitasari, 2015).…”
Section: Laki-laki Dan Perempuan Berpotensi Meraih Prestasiunclassified
“…Thus it can be expected to reduce the level of stress and depression of women because, in any situation, everything is guaranteed in the Islamic order and even establishes guards and ensures the lives of women. 71 Ibn' Abbas narrated that he heard the Prophet PBUH said: "No Muslim has two daughters and then he takes care of her well, unless he will go to heaven." (Narrated by al-Bukhari).…”
Section: Islamic Law and The Emancipation Of Women In Tunisiamentioning
confidence: 99%
“…Perempuan identik dengan pekerjaan domestik, padahal perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan dan peluang hidup yang sama dalam rumah tangga (Pawitasari, 2015). Rata-rata 10 1,25 2,5 11,25…”
Section: Pembagian Kerja Reproduktifunclassified