Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben Berbasis Cangkang Telur

Abstract

Konsumsi telur yang terus menigkat menyebabkan peningkatan jumlah cangkang telur ayam sebagai limbahnya. Setiap cangkang telur memiliki 10.000 – 20.000 pori-pori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu solut dan dapat digunakan sebagai adsorben. Disamping itu kandungan terbesar cangkang telur adalah kalsium karbonat, dimana kalsium karbonat ini termasuk ke dalam adsorben polar. Pada penelitian ini cangkang telur diaktivasi secara fisika dan dimanfaatkan sebagai adsorben untuk menurunkan bilangan asam, bilangan peroksida dan kadar air pada minyak jelantah. Proses adsorpsi minyak jelantah dilakukan dengan variasi masa adsorben 5, 6, 7, 8, 9, 10 gram dan waktu pengadukan 10, 20, 30, 40, 50 menit. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kondisi optimum untuk penurunan bilangan asam, bilangan peroksida dan kadar air . Bilangan asam, bilangan peroksida dan kadar air yang diperoleh pada kondisi optimum telah memenuhi standar SNI 3741-2013 untuk minyak goreng yaitu 0,6 mg KOH/g, 10 meq O2/kg dan 0,15%.

Reducing free fatty acids and peroxide value in used cooking oil using activated coconut shell charcoal combined with lemongrass stems

“…Refining used cooking oil is one way to approach the characteristics of fresh cooking oil, extend the cooking oil's life, and ensure its use safety. Several studies that have been conducted on the refining and Clarification of used cooking oil include; Hartono and Suhendi purified used cooking oil using a natural zeolite catalyst to produce the best color absorbance at a 15% NaOH concentration of 4.03, for bleaching using 90% zeolite (15% NaOH concentration) of 3.08 [11]; Muhammad clarification of used cooking oil using activated charcoal Leucaeba leucocephala wood with activated charcoal Leucaena leucocephala wood can improve the quality of used and a peroxide number of 2.4617 mek/kg with a decline of 89.15% [13].…”