2021
DOI: 10.29407/jmn.v3i2.15573
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanfatan Sampah Plastik Jenis HDPE Menjadi Bahan Bakar Alternatif Proses Pyrolysis

Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi karena semakin menumpuknya sampah plastik yang sulit terurai mengakibatkan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini peneliti mengaitkan permasalahan yang ada di masyarakat dengan mencoba memanfaatkan sampah plastik jenis HDPE sebagai bahan bakar alternatif dengan menggunakan proses pyrolysis. Pyrolysis sendiri adalah pengolahan sampah dengan menggunakan metode thermal atau metode pembakaran tanpa menggunakan oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mengetahui pemanfaatan samp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Mesin Plastic to Solar (PLATOS) merupakan sebuah mesin pengolah sampah plastik atau oli L bekas menjadi bahan bakar melalui proses pyrolysis. Menurut Das, S. dan Pande, S., pyrolysis adalah proses dekomposisi bahan organik dan polimer dengan memanaskan bahan tersebut tanpa oksigen untuk menghasilkan produk-produk dengan berat molekul yang lebih rendah [2] atau pirolisis dapat dikatakan sebagai proses penguraian plastik melalui pemanasan pada suhu tinggi dalam kondisi oksigen yang minim [3]. Proses ini biasanya berlangsung pada suhu berkisar antara 400 hingga 800 °C, tergantung pada jenis plastik yang diolah dan produk yang diinginkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mesin Plastic to Solar (PLATOS) merupakan sebuah mesin pengolah sampah plastik atau oli L bekas menjadi bahan bakar melalui proses pyrolysis. Menurut Das, S. dan Pande, S., pyrolysis adalah proses dekomposisi bahan organik dan polimer dengan memanaskan bahan tersebut tanpa oksigen untuk menghasilkan produk-produk dengan berat molekul yang lebih rendah [2] atau pirolisis dapat dikatakan sebagai proses penguraian plastik melalui pemanasan pada suhu tinggi dalam kondisi oksigen yang minim [3]. Proses ini biasanya berlangsung pada suhu berkisar antara 400 hingga 800 °C, tergantung pada jenis plastik yang diolah dan produk yang diinginkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada proses pirolisis akan terjadi proses pengeringan yaitu menguapnya kadar air (moisture content) dan devolatilisasi yaitu zat yang mudah menguap (volatile matter) ke luar dari dalam bahan. Produk utama dari pirolisis adalah residu karbon (char), minyak pirolisis (pyrolitic oil) atau tar dan gas (pyrogas) (Nuryosuwito, 2020). Minyak yang dihasilkan dari proses pirolisis akan dilihat nilai volume yang diperoleh untuk dicari nilai massa jenis dari minyak hasil pengolahan sampah plastik jenis HDPE dan PET.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini berarti, setiap penduduk Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Data yang sama juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan dan sisanya terbuang mencemari lingkungan (Nuryosuwito et al, 2020). Pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri, baik itu berupa pengaruh postif ataupun negatif (Nuswari, 2006).…”
Section: Introductionunclassified