Pemanfaatan Metode Moving Average dalam Menentukan Awal Waktu Salat Subuh Menggunakan Sky Quality Meter (SQM)

Raisal, Abu Yazid; Pramudya, Yudhiakto; Okimustava,; Muchlas,

doi:10.30596/jam.v5i1.3121

Cited by 7 publications

(7 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Hal yang sama diungkapkan dalam penelitian Ref. [8] yang mengatakan jika semakin gelap langit maka tingkat kecerahannya semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Rata-rata kecerahan langit malam pertama yang diukur menggunakan aplikasi Lux Meter pada smartphone menunjukan kecerahan langit menurun sesuai dengan fase bulan dari tanggal 11 Juli hingga tanggal 13 Juli 2022, kemudian data kembali meningkat sampai pada malam ke-5 tanggal 15 Juli 2022.…”

Section: Mulaiunclassified

See 1 more Smart Citation

Lux Meter pada Smartphone untuk Pengukuran Perubahan Tingkat Kecerahan Langit

Hikmatiar¹,

Jufriansah²,

Khusnani³

et al. 2023

BST

View full text Add to dashboard Cite

Pengukuran perubahan kecerahan langit adalah salah satu persyaratan penting untuk penelitian astronomi, terutama astronom amatir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tingkat kecerahan langit di Maumere. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengamati tingkat kecerahan langit pra-purnama hingga pasca-purnama menggunakan aplikasi Lux Meter pada smartphone. Pengamatan dilakukan selama 5 hari sejak 11-15 Juli 2022 secara bersamaan dari pukul 21.22 WITA hingga 21.37 WITA. Data pengamatan memiliki nilai yang bervariasi dari hari pertama hingga hari terakhir, yaitu 0,053 lx, 0,094 lx, 0,491 lx, 0,093 lx, 0,02 lx. Perubahan data pada malam pertama memiliki nilai yang berbeda dengan malam ketiga yaitu saat bulan purnama. Perbedaan data penelitian adalah sebesar 0,493 atau 89% dari data pada malam ketiga. Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa kecerahan langit pada saat pra-purnama, purnama hingga pasca purnama berubah.

show abstract

Section: Mulaiunclassified

“…Keluaran data hasil pengukuran dinyatakan dalam magnitudo per detik busur kuadrat (MPDB) serta ukuran sudut pengukuran mencapai 20 derajat ke langit dan akurasi kurang dari 3% [7,8]. Penggunaan alat tersebut cukup mahal jika harus dimiliki oleh pengamat astronomi amatir dalam melakukan penelitian untuk mengukur kecerahan langit.…”

unclassified

Lux Meter pada Smartphone untuk Pengukuran Perubahan Tingkat Kecerahan Langit

Hikmatiar¹,

Jufriansah²,

Khusnani³

et al. 2023

BST

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Data kecerahan langit yang terekam SQM tidak dapat terlepas dari noise yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti petir, keberadaan komet, dan sumber cahaya lainnya serta pergerakan awan. Sehingga dibutuhkan metode untuk memperhalus noise yang diperoleh sehingga data kecerahan langit dapat diidentifikasi dengan lebih jelas (Raisal et al, 2019).…”

Section: Gambar 1 Gambaran Umum Senja Dan Klasifikasinya Berdasarkan ...unclassified

Penentuan Waktu Malam Menggunakan Sky Quality Meter Dengan Pendekatan Moving Average

Putraga

Rakhmadi

Hidayat

et al. 2022

Orb. J. Pend. Ilm. Fis.

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKDalam penelitian ini akan diukur tingkat kecerahan langit untuk mengetahui waktu menghilangnya cahaya merah syafaq yang ada di langit setelah matahari terbenam pada malam hari. Awal waktu malam atau waktu isya diisyaratkan oleh beberapa ulama dengan menghilangnya mega merah atau saat langit benar-benar gelap. Dalam pengukuran tingkat kecerahan langit menggunakan alat Sky Quality Meter (SQM) yang merupakan salah satu teknologi sensor cahaya non image dengan pendekatan pengolahan menggunakan metode Moving Average. Data diperoleh dari SQM yang diambil selama 12 hari berturut-turut pada bulan Maret saat Matahari berada di dekat Ekuator. Hasil penelitian dalam data yang telah diolah dan diproses menunjukkan bahwa awal waktu langit mulai gelap paling awal pada pukul 19:39:19 WIB pada dip matahari 16° 22’ 17” dan paling akhir pada pukul 19:46:12 WIB pada dip 17° 28’ 47”. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini cahaya syafaq menghilang berdasarkan pengamatan dan pengolahan menggunakan metode Moving Average menunjukkan pada range 16° 22’ 17” sampai 17° 28’ 47”. Kata kunci: awal malam; isya; SQM; moving average. ABSTRACTIn this study, the night sky brightness was measured to determine the disappearance time of the reddish light of syafaq in the sky after sunset. The beginning of the night or Isya is hinted at by some scholars with the disappearance of the red sky or when the sky is completely dark. The measurement of the sky brightness using the Sky Quality Meter (SQM) instrument which is one of the non-image light sensor technologies with the Moving Average approach method. The data were obtained from 12 consecutive days in March when the Sun was near the Equator. The results of this study show that at the beginning of the time the sky begins to darken earliest at 19:39:19 WIB on the solar dip at 16° 22' 17" and the latest at 19:46:12 WIB at dip 17° 28' 47". It can be concluded in this study that the light disappear based on observation and processing using the Moving Average method shows in the range of 16° 22' 17" to 17° 28' 47". Keywords: night; isya; sqm; moving average.

show abstract

“…When the SQM value decreases gradually, it is defined as the emergence of the dawn of Sadiq. To determine when the SQM value decreases gradually, one can use several methods, one of which is the moving average method [13].…”

Section: Theorymentioning

confidence: 99%

The Effect of the Installation Angle of the Sky Quality Meter on the Night Sky Brightness and the Beginning of the Fajr Prayer Time

Raisal

Hidayat

Hermawan

et al. 2021

Indones. Rev. Phys.

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Measuring the brightness of the night sky and determining the start of Fajr prayer times can be done using SQM. Observations were made at OIF UMSU with coordinates 3o 34' 55.06" N and 98o 43' 17.09" E. The sky brightness was measured using three SQMs mounted facing the zenith, eastern horizon, and western horizon. The night sky brightness values for SQM directed to the zenith, eastern horizon, and western horizon are 18.23 mpsas, 15.82 mpsas, and 15.47 mpsas. The beginning of fajr prayer time produced by SQM is after the beginning of fajr prayer time obtained using the Accurate Times concerning the Sun's altitude 18o below the horizon. The difference obtained by SQM directed to the zenith, eastern horizon, and western horizon is 29.5 minutes, 36.7 minutes, and 39.5 minutes. In other words, the beginning of Fajr prayer time used in Indonesia is earlier than it should be.

show abstract

Pemanfaatan Metode Moving Average dalam Menentukan Awal Waktu Salat Subuh Menggunakan Sky Quality Meter (SQM)

Cited by 7 publications

References 1 publication

Lux Meter pada Smartphone untuk Pengukuran Perubahan Tingkat Kecerahan Langit

Lux Meter pada Smartphone untuk Pengukuran Perubahan Tingkat Kecerahan Langit

Penentuan Waktu Malam Menggunakan Sky Quality Meter Dengan Pendekatan Moving Average

The Effect of the Installation Angle of the Sky Quality Meter on the Night Sky Brightness and the Beginning of the Fajr Prayer Time

Contact Info

Product

Resources

About