2015
DOI: 10.24198/jppm.v2i3.13588
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental

Abstract: ABSTRAKPemahaman masyarakat mengenai gangguan jiwa dan keterbelakangan mental sangat minim. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai gangguan jiwa dan keterbelakangan mental menyebabkan penderita kerap kali mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan dari masyarakat bahkan dari keluarga penderita sendiri. Salah satunya di negara Indonesia, perlakuan yang di dapatkan oleh penderita gangguan jiwa dan keterbelakangan seperti diskriminasi, mereka terisolasi, dikucilkan bahkan hingga dipasung, padahal penderita ga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang seseorang kapan saja dan dimana saja dan penyakit ini dapat disembuhkan dengan mendapatkan penanganan yang tepat, sedangkan cacat mental bukanlah suatu penyakit akan tetapi cacat mental merupakan suatu keadaan yang telah dialami seseorang dari semenjak dikandungan, akan tetapi bukan berarti mereka tidak dapat mengembangkan diri sebagai manusia, penanganan sejak dini dan dengan tepat juga diperlukan oleh penderita cacat mental. (Lubis et al, 2015) Pendidikan Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan, hasil pada pengetahuan nilai significancy 0,002 (p<0,05), pada sikap nilai significancy 0,001 (p<0,05) pada ketrampilan nilai significancy 0,004 (p<0,05). (Wahyuningsih & Astarani, 2018).…”
Section: B Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang seseorang kapan saja dan dimana saja dan penyakit ini dapat disembuhkan dengan mendapatkan penanganan yang tepat, sedangkan cacat mental bukanlah suatu penyakit akan tetapi cacat mental merupakan suatu keadaan yang telah dialami seseorang dari semenjak dikandungan, akan tetapi bukan berarti mereka tidak dapat mengembangkan diri sebagai manusia, penanganan sejak dini dan dengan tepat juga diperlukan oleh penderita cacat mental. (Lubis et al, 2015) Pendidikan Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan, hasil pada pengetahuan nilai significancy 0,002 (p<0,05), pada sikap nilai significancy 0,001 (p<0,05) pada ketrampilan nilai significancy 0,004 (p<0,05). (Wahyuningsih & Astarani, 2018).…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Peran dari tenaga medis kepada masyarakat sangat dibutuhkan guna untuk membantu penderita dalam bekreasi hingga dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya dengan cara mengetahui bagaimana harus bersikap kepada mereka dengan tidak memandang penderita sebelah mata, dalam hal ini tenaga medis dapat membantu keluarga penderita gangguan jiwa atau cacat mental sebagai educator, motivator dan sebagai konselor (Lubis et al, 2015)…”
Section: Kesimpulanunclassified
“…Gangguan jiwa merupakan seuatu penyakit yang dapat menyerang seseorang kapan saja dan dimana saja serta dapat mengakibatkan seseorang mengalami perubahan pada fungsi jiwa sehingga peran sosialnya menjadi terganggu. 1 Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir, kadang-kadang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, afek abnormal yang terpadu situasi nyata atau sebenarnya serta autism. 2 Salah satu gejala negative dari skizofrenia adalah perubahan perilaku individu yang mana selalu menilai rendah terhadap kemampuan yang dimilikinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam hal ini untuk menepis pemahaman tentang autisme sebagai gangguan jiwa dapat dilhat secara pemaknaan yang sebenarnya. Mengutip dari Nadira menurut Depkes RI gangguan jiwa merupakan suatu perubahan pada fungsi jiwa yang mengakibatkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, sehingga menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial, serta masih banyak penyebab dari gangguan jiwa yaitu yang paling utama disebabkan pengalaman kehidupan yang di alami penderita, sehingga mengganggu jiwa serta pikiran mereka (Lubis, Krisnani, and Fedryansyah 2015).…”
Section: B Autistik Bukan Penyakit Menular/gangguan Jiwaunclassified