ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas storytelling menggunakan boneka tangan dalam meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A di sekolah. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan pemberian pelatihan praintervensi kepada guru, intervensi guru kepada anak, serta monitoring. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok TK A pada dua sekolah yang berbeda di Tanah Sareal (Bogor) dengan membaginya dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (n=20). Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan teacher nomination, yakni anak TK A yang bersekolah di Tanah Sareal, tidak termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), serta memiliki keterampilan regulasi emosi lebih rendah dibanding teman kelasnya. Data diperoleh melalui total skor dari alat ukur regulasi emosi anak pada pretest, posttest 1, dan posttest 2, diperkaya dengan wawancara dan rekaman video. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen sejak posttest 1 dilakukan (0,005<0,05) dibanding kelompok kontrol (0,546>0,05). Perilaku stabil hingga posttest 2 dilakukan pada kelompok eksperimen (0,000<0,05) dan tidak ada perubahan signifikan pada kelompok kontrol (0,572>0,05) diukur menggunakan uji Friedman. Dapat disimpulkan bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A.Kata kunci: regulasi emosi; anak tk a; guru; storytelling; boneka tangan.
ABSTRACTThis study aims to look the effectiveness of storytelling using hand puppets in improving kindergartener's emotion regulation skills. This study used quasi-experimental design, providing pre-intervention training for teacher, teacher-to-child intervention, and monitoring. The population were all kindergarteners in Tanah Sareal (Bogor) by making two school as sample divided into control group and experimental group (n=20). Subjects were selected using purposive sampling technique and teacher nomination, namely kindergartener who attended school in Tanah Sareal area, excluded children with special needs, and had lower emotion regulation skill than their classmates. Data were obtained through total scores from children emotion regulation measurement from pretest, posttest 1, and posttest 2, enriched with interviews and video recordings. Result from Wilcoxon test showed significant difference performed since posttest 1 in experimental group (0,005<0,05) compared to control group (0,546>0,05). The behaviour was stable until posttest 2 in experimental group (0,000<0,05) and there was no significant changes in control group (0,572>0,05) using Friedman test. Therefore, it could be concluded that the intervention is effective to promote children's emotion regulation's skill.