Abstrak: Kegiatan ini didasari harga singkong di Desa Sungai Duren, Sumsel yang sangat murah hanya 1000/kg. Tujuan dilakukan kegiatan pembuatan tepung mocaf di Desa Sungai Duren adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengolah singkong menjadi tepung mocaf sehingga dapat memberikan nilai tambah pada komoditas singkong, meningkatkan harga jual, menjadi produk subsitusi dari tepung terigu yang masih banyak di impor. Metode kegiatan ini adalah demonstrasi yang terdiri dari demonstrasi proses dan hasil. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kantor Kepala Desa Sungai duren, kecamatan lembak, sumsel dengan jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah sebanyak 20 orang yang merupakan petani singkong dan Ibu Rumah Tangga. Peserta dalam kegiatan ini dapat mengetahui singkong dapat dimodifikasi menjadi tepung (Mocaf), manfaat tepung mocaf dan makanan olahan yang bisa dibuat dari bahan tepung mocaf. Selain itu, peserta juga dapat memahami bagaimana proses pembuatan tepung mocaf. Dari hasil post-test peserta menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa sebanyak 25% peserta menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 75% bahwa penyampaian materi mudah dipahami, 15% peserta setuju dan 85% peserta sangat setuju bahwa kegiatan ini meningkatkan pengetahuan, 20% peserta setuju dan 80% peserta sangat setuju bahwa pelatihan yang dilakukan mudah dipraktekkan, 40% peserta setuju dan 50% peserta sangat setuju bahwa akan menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan singkong menjadi mocaf sebagai olahan makanan untuk kebutuhan keluarga atau usaha.Abstract: This activity is based on the price of cassava in Sungai Duren Village, South Sumatra, which is very cheap, only 1000/kg. The aim of the mocaf flour making activity in Sungai Duren Village is to increase knowledge and skills in processing cassava into mocaf flour so that it can provide added value to cassava commodities, increase selling prices, and become a substitute product for wheat flour which is still widely imported. The method of this activity is a demonstration which consists of a demonstration of the process and results. The activity was carried out at the Sungai Duren Village Head's Office, Lembak sub-district, South Sumatra with the number of participants in this activity being 20 people who were cassava farmers and housewives. Participants in this activity can find out that cassava can be modified into flour (Mocaf), the benefits of mocaf flour and processed foods that can be made from mocaf flour. Apart from that, participants can also understand the process of making mocaf flour. Based on the results of the participants' post-test using a questionnaire, it shows that 25% of participants answered agree and strongly agreed, 75% said that the delivery of the material was easy to understand, 15% of participants agreed and 85% of participants strongly agreed that this activity increased knowledge, 20% of participants agreed and 80% participants strongly agreed that the training carried out was easy to put into practice, 40% of participants agreed and 50% of participants strongly agreed that they would apply their knowledge and skills to utilize cassava into mocaf as processed food for family or business needs.