2016
DOI: 10.21927/ijnd.2013.1(2).59-70
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Paparan iklan junk food dan pola konsumsi junk food sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar kota dan desa di Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract: Paparan iklan junk food dan pola konsumsi junk food sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar kota dan desa 59 Paparan iklan junk food dan pola konsumsi junk food sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar kota dan desa di Daerah Istimewa Yogyakarta ABSTRACT Background: Increasing prevalence of obesity may be caused by junk food advertised while children are watching television. Preference for foods requested by the children is much infl uenced by junk food advert… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
7
0
12

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(21 citation statements)
references
References 0 publications
1
7
0
12
Order By: Relevance
“…Beberapa faktor yang menyebabkan konsumsi makanan siap saji adalah pengaruh iklan 16 , rasa yang enak. 18 Selain itu berkembangnya…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Beberapa faktor yang menyebabkan konsumsi makanan siap saji adalah pengaruh iklan 16 , rasa yang enak. 18 Selain itu berkembangnya…”
Section: Pembahasanunclassified
“…9 Selain minuman manis bahan makanan yang menyumbang sukrosa di antaranya snack manis, coklat, permen, susu, dan jus kemasan/alami ini menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara sukrosa dan obesitas yang kemungkinan disebabkan asupan energi total lebih banyak dibandingkan dengan asupan sukrosa. 10 Berbagai studi tentang kontribusi minuman manis terhadap berat badan berlebih telah dilakukan beberapa peneliti antara lain; penelitian yang dilakukan di Bandung yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsi minuman manis terhadap berat badan berlebih pada remaja. Hal ini karena konsumsi minuman manis hanya mencukupi atau meningkatkan asupan energi siswa-siswi tetapi tidak sampai melebihi kebutuhan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…9 Selain minuman manis bahan makanan yang menyumbang sukrosa di antaranya snack manis, coklat, permen, susu, dan jus kemasan/alami ini menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara sukrosa dan obesitas yang kemungkinan disebabkan asupan energi total lebih banyak dibandingkan dengan asupan sukrosa. 10 Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Yogyakarta bahwa minuman manis yang mengandung gula tinggi dapat menjadi penyebab terjadinya obesitas pada remaja dan menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis mempunyai hubungan dengan kejadian obesitas pada anak dan remaja. Total energi harian berasal dari minuman manis seperti minuman bersoda, minuman energi, dan minuman dengan rasa buah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil yang serupa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia seperti yang dilakukan di Bali dan Yogyakarta. 17,18 Hasil penelitian di atas mengindikasikan bahwa masalah kelebihan berat badan terjadi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah minimal sampel penelitian korelasi yaitu 30 sampel. 18 Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian kelebihan berat badan. Status kelebihan berat badan ditentukan berdasarkan indeks IMT/U yaitu Zscore menurut World Health Organization (WHO) untuk kelompok usia 10-12 tahun.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified