2022
DOI: 10.31958/istinarah.v4i2.7577
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menangis Menurut Tafsir Al-Maraghi Karya Ahmad Mustafa Al-Maraghi

Abstract: The main problem in this paper is to see the many verses of the Qur'an talking about crying, making it difficult for people to distinguish where crying is recommended and crying is forbidden by the Prophet Muhammad Saw. The purpose of this study is: (1) to describe and analyze the prohibited form of crying, (2) To describe and analyze the recommended form of crying and (3) To describe and analyze the benefits of crying. The type of research that the author uses is library research with the thematic interpretat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 1 publication
(2 reference statements)
0
0
0
Order By: Relevance
“…Padahal tidaklah demikian, justru merekalah yang mempunyai sifat kikir atau bakhil, sedangkan kebaikan, rahmat serta karunia Allah swt. sangatlah luas meliputi segala sesuatu dan memenuhi penjuru alam (Artikasari, 2022), sebagaimana ungkapan dalam ayat yadāhu mabsūṭatān (kedua tangan Allah swt. terbuka).…”
Section: Hukum Dan Batasan Dalam Pemaknaan Majazunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Padahal tidaklah demikian, justru merekalah yang mempunyai sifat kikir atau bakhil, sedangkan kebaikan, rahmat serta karunia Allah swt. sangatlah luas meliputi segala sesuatu dan memenuhi penjuru alam (Artikasari, 2022), sebagaimana ungkapan dalam ayat yadāhu mabsūṭatān (kedua tangan Allah swt. terbuka).…”
Section: Hukum Dan Batasan Dalam Pemaknaan Majazunclassified
“…Orang cenderung mengasosiasikan kekuasaan dengan tangan karena kekuatan sering kali terkonsentrasi di tangan seseorang. Orang Arab juga melihat tangan terbuka sebagai simbol kedermawanan dan kebaikan, sementara tangan terbelenggu mencerminkan kekikiran dan kebakhilan (Artikasari, 2022). Dengan demikian, maka sudah jelas bahwa makna yadullāh maghlūlah dan yadāhu mabsūṭatān pada ayat di atas haruslah dipahami sebagai ungkapan kiasan (majaz) saja, bukan sebagai ungkapan yang sebenarnya (hakikat).…”
Section: Hukum Dan Batasan Dalam Pemaknaan Majazunclassified