Management of Uveitic Glaucoma in Children with Blau syndrome

Abstract

Pendahuluan: Glaukoma pada anak merupakan kondisi yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Penatalaksanaan glaukoma uveitis sulit dan menantang karena banyak mekanisme yang terlibat dalam patogenesisnya. Tujuan: Untuk melaporkan karakteristik klinis dan penatalaksanaan glaukoma uveitis pada anak dengan sindrom Blau. Laporan Kasus: Anak laki-laki berusia 13 tahun datang ke Poliklinik Glaukoma RS Mata Cicendo dengan keluhan kedua mata buram sejak 4 tahun lalu. Pasien telah didiagnosis sebagai sindroma Blau. Keluhan disertai persendian bengkak di lengan dan lutut, kulit hipopigmentasi dan bersisik. Riwayat operasi trabekulektomi mata sebelah kiri. Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan visus ODS 1/300, tekanan intraokular OD 34mmHg dan OS 40mmHg. Segmen anterior mata kanan terdapat keratopati pita, sinekia posterior 360o, sinekia anterior perifer, dan katarak. Pada mata kiri terdapat bleb pada konjungtiva bulbar, keratopati pita, sinekia posterior, iridektomi perifer, dan katarak. Pasien didiagnosis sebagai glaukoma uveitis ODS, sindrom Blau, katarak komplikata ODS, keratopati pita ODS. Pasien diterapi dengan tetes mata timolol maleat 0.5%, brinzolamide, metilprednisolon tablet, metotreksat pre operatif. Pasien menjalani trabekulektomi, 5FU, sinekiolisis, retraktor iris, membranektomi mata kanan. Satu tahun pasca operatif tekanan intraokular pasien terkontrol, OD: 19mmHg, OS: 28mmHg dengan pemberian tetes mata timolol maleat 0.5% dan brinzolamide. Kesimpulan: Tatalaksana glaukoma uveitis pada anak membutuhkan terapi multidisiplin yang agresif dalam mengontrol inflamasi, tekanan intraokular, dan terapi ambliopia untuk mempertahankan penglihatan.