2016
DOI: 10.22302/jpk.v29i2.243
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsumsi Air Dan Produksi Karet Pada Berbagai Sistem Pengaturan Jarak Tanam Dalam Kaitannya Dengan Kandungan Air Tanah

Abstract: Abstract

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2020
2020

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Secara umum, kandungan air tanah harus selalu di atas nilai batas maksimum kandungan air tanah yang dihitung dengan nilai MAD = 30% untuk tanaman yang sensitif terhadap cekaman kekeringan dan MAD = 50% untuk tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan (Savva & Frenken, 2002;Waller & Yitayew, 2016). Untuk tanaman karet, dalam perhitungan kebutuhan irigasi ini digunakan nilai MAD = 30% karena pada umumnya tanaman karet adalah tanaman yang sensitif terhadap kekeringan, yang ditandai dengan terjadinya gugur daun pada saat musim kemarau (Ardika et al, 2011;Cahyo et al, 2011). Dengan menggunakan nilai MAD = 30% tersebut didapatkan nilai kandungan air tanah yang menjadi batas maksimum kandungan air tanah dalam rentang air tersedia untuk pemicu dilakukannya irigasi, yaitu kandungan air tanah sebesar 291,4 mm.…”
Section: Kebutuhan Irigasi Pembibitan Batang Bawahunclassified
“…Secara umum, kandungan air tanah harus selalu di atas nilai batas maksimum kandungan air tanah yang dihitung dengan nilai MAD = 30% untuk tanaman yang sensitif terhadap cekaman kekeringan dan MAD = 50% untuk tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan (Savva & Frenken, 2002;Waller & Yitayew, 2016). Untuk tanaman karet, dalam perhitungan kebutuhan irigasi ini digunakan nilai MAD = 30% karena pada umumnya tanaman karet adalah tanaman yang sensitif terhadap kekeringan, yang ditandai dengan terjadinya gugur daun pada saat musim kemarau (Ardika et al, 2011;Cahyo et al, 2011). Dengan menggunakan nilai MAD = 30% tersebut didapatkan nilai kandungan air tanah yang menjadi batas maksimum kandungan air tanah dalam rentang air tersedia untuk pemicu dilakukannya irigasi, yaitu kandungan air tanah sebesar 291,4 mm.…”
Section: Kebutuhan Irigasi Pembibitan Batang Bawahunclassified
“…Penelitian lain menunjukkan tanaman karet yang ditumpangsarikan dengan sorgum memiliki lilit batang lebih tinggi dibanding pola monokultur setelah 4 bulan penanaman (Sahuri, 2017a). Penelitian Cahyo et al (2011) menunjukkan produktivitas per pohon per sadap tanaman karet klon BPM 24 dengan jarak tanam ganda mencapai 90% (35,72 g/ p/s) dibanding jarak tanam normal (39,69 g/p/s). Hal ini sejalan dengan penelitian Sahuri (2017b) yang menunjukkan produktivitas karet per pohon per sadap (g/ p/s) tidak berbeda nyata antara jarak tanam ganda dan tunggal.…”
Section: Pengaturan Pola Tanamunclassified
“…Berdasarkan penelitian Muhdi et al (2015) dan Cesylia (2009), potensi sumbangan biomassa kelapa sawit lebih besar dari pada karet. Taufiq et al (2013) dan Cahyo et al (2011)…”
Section: Tanaman Rehabilitasiunclassified