The handling of Covid-19 is carried out by implementing the 7M health protocol which needs to be carried out in public places such as markets where large numbers of people meet for a long duration so as to allow transmission of the Covid-19 virus. Therefore, the purpose of this study is to determine the relationship between predisposing factors (knowledge and attitudes) and reinforcing factors (counseling) on the compliance level of fast food traders in the Sukorejo market applying the 7M health protocol. This research includes quantitative research with a cross sectional approach and uses a sample of traders who sell ready-to-eat food or drinks with a total of 83 respondents. This study uses a questionnaire and analyzed using spearman test. From 83 respondents, 71.1 percent of non-compliant traders were found and the most willing were women (56.6 percent), 26-45 years old (43.4 percent), and high school graduates/equivalent (41 percent). After statistical testing, it can be seen that there is a significant relationship between predisposing factors (knowledge and attitudes) and reinforcing factors (counseling) on the level of merchant compliance with p-value less than 0.005. Research advice is given to market officers, Sukorejo Covid-19 officers and respondents to be more attention for applying the 7M health protocol.
Abstrak: Penaganan kasus Covid-19 dilakukan dengan cara penerapan protokol kesehatan 7M yang perlu dilakukan pada tempat umum seperti pasar dimana tempat bertemunya orang dalam jumlah banyak dengan durasi lama sehingga memungkinkan terjadinya penularan virus Covid-19. Oleh karena itu tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap) dan faktor penguat (penyuluhan) terhadap tingkat kepatuhan pedagang siap saji di pasar Sukorejo menerapkan protokol kesehatan 7M. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan sampel pedagang yang menjual makanan atau minuman siap saji dengan total 83 responden. Penelitian ini menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan bantuan uji spearman. Dari 83 responden didapatkan pedagang yang tidak patuh 71.1 persen dan yang paling banyak bersedia adalah perempuan (56.6 persen) usia 26-45 tahun (43.4 persen), serta tamatan SMA/sederajat (41 persen). Setelah dilakukan uji statistik dapat diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap) dan faktor penguat (penyuluhan) terhadap tingkat kepatuhan pedagang dengan hasil pvalue kurang dari 0,005. Saran penelitian diberikan pada petugas pasar, petugas Covid-19 wilayah Sukorejo serta responden agar lebih memperhatikan penerapan protokol kesehatan 7M.