2018
DOI: 10.31629/jg.v3i2.480
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kemampuan Konservasi Panjang Pada Siswa Usia 6-7

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan konservasi panjang pada siswa yang memiliki usia 6-7 tahun di Kabupaten Manggarai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel yang diambil secara acak sejumlah 80 anak. Siswa yang berusia 6 tahun berjumlah 40 anak, begitu juga dengan siswa yang berumur 7 tahun, yang diambil dari SD di Kabupaten Manggarai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket konservasi panjang yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

2
2

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan tahap-tahap proses perkembangan, usia dini ini berada dalam tahap berpikir operasional konkret (6-11 tahun) Jean Peaget yang di kutip oleh Muhammad Usman (Usman, 2015). Masa ini Ramda et al (2018) ditandai dengan kemampuan anak untuk melakukan tugas-tugas konservasi yang meliputi kemampuan memahami proses yang terjadi dalam suatu kegiatan, memahami hubungan antar peristiwa, memahami hubungan timbal balik (resiprokasi) dan memahami identitas segala sesuatu yang berada disekitarnya. Sementara Jannah (2015) menyebut masa ini sebagai periode paling menyulitkan, periode kritis dan periode kreatif .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan tahap-tahap proses perkembangan, usia dini ini berada dalam tahap berpikir operasional konkret (6-11 tahun) Jean Peaget yang di kutip oleh Muhammad Usman (Usman, 2015). Masa ini Ramda et al (2018) ditandai dengan kemampuan anak untuk melakukan tugas-tugas konservasi yang meliputi kemampuan memahami proses yang terjadi dalam suatu kegiatan, memahami hubungan antar peristiwa, memahami hubungan timbal balik (resiprokasi) dan memahami identitas segala sesuatu yang berada disekitarnya. Sementara Jannah (2015) menyebut masa ini sebagai periode paling menyulitkan, periode kritis dan periode kreatif .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Siswa di SLB KM juga dituntut untuk memiliki kemampuan matematis. Kemampuan matematis seseorang dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya (Gunur, Makur, & Ramda, 2018;Ramda, Charitas, Mulu, & Gunur, 2018). Salah satu kemampuan matematis adalah kemampuan spasial yaitu kemampuan menentukan, mengkonstruksi, mengidentifikasi, dan merepresentasikan objek-objek dalam hubungan spasial (Milin & Čižmešija, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…NCTM (2000) menyatakan, "When student can connect mathematical ideas, their understanding is deeper and more lasting", yang berarti ketika siswa dapat menghubungkan gagasan-gagasan matematis, maka pemahaman mereka akan lebih mendalam dan lebih bertahan lama. Pemahaman siswa akan lebih mendalam jika siswa dapat mengaitkan antarkonsep yang telah diketahui dengan konsep baru yang akan dipelajari (Ramda, Charitas, Mulu, & Gunur, 2018;Quirós, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified