2016
DOI: 10.29303/jbt.v16i2.312
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Dusun Ujung Lombok Timur

Abstract: ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji ukuran rajungan yang tertangkap, menganalisis perbandingan jumlah rajungan jantan dan betina yang tertangkap, dan menganalisis karakteristik habitat (salinitas, suhu, pH, dan bentuk dasar substrat perairan) di daerah penangkapan rajungandi Dusun Ujung Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan menggunakan metode survai dalam pengambilan data. Parameter yang diteliti adalah parameter biologi dan ekologi rajungan. Parameter biologi yang d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
1
13

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
1
13
Order By: Relevance
“…Pemijahan rajungan biasa dilakukan pada daerah yang memiliki salinitas relatif tinggi, namun pada saat dewasa rajungan mencari makan pada perairan dengan salinitas rendah. Hal ini menunjukkan hasil tangkapan nelayan mayoritas merupakan rajungan dewasa (Santoso et al, 2016). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Desa Tunggulsari ada 2, yaitu bubu atau biasa disebut oleh warga lokal badong dan jaring rajungan atau pejer.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pemijahan rajungan biasa dilakukan pada daerah yang memiliki salinitas relatif tinggi, namun pada saat dewasa rajungan mencari makan pada perairan dengan salinitas rendah. Hal ini menunjukkan hasil tangkapan nelayan mayoritas merupakan rajungan dewasa (Santoso et al, 2016). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Desa Tunggulsari ada 2, yaitu bubu atau biasa disebut oleh warga lokal badong dan jaring rajungan atau pejer.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pada masa dewasa rajungan membutuhkan salinitas yang lebih tinggi sehingga Putra et al, (2019), menyatakan rajungan dapat hidup pada kisaran salinitas mencapai 40‰. Hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan perairan Lombok Timur yang memiliki salinitas pada kisaran 31-32 ‰ (Santoso, 2016 Kecerahan pada lokasi penangkapan rajungan berkisar pada 2,75 m -2,9 m. Hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan perairan Betahwalang yang kecerahannya berkisar anatara 0,18-0,13 m dan Kabupaten Bintan dengan kisaran 0,1-0,21 m (Pamuji, 2015). Perbebdaan kecerahan dapat dipengaruhi oleh bahan-bahan tersuspensi dan koloid yang terdapat pada perairan seperti lumpur, plankton, mikroorganisme, dan bahan organik (Mason, 1981).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pasar yang luas dan harga yang tinggi menjadi pemicu berkembangnya perikanan rajungan (Santoso & Raksun 2016). Tingginya nilai jual rajungan mendorong peningkatan upaya penangkapan (Ernawati et al 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hingga saat ini besarnya tingkat pemanfaatan dan perdagangan rajungan tidak diimbangi dengan pengetahuan tentang cara melestarikan sumberdaya tersebut. Hal ini dapat berakibat pada penurunan stok sumberdaya rajungan (Santoso & Raksun 2016). Pada pengelolaan perikanan rajungan yang berkelanjutan diperlukan informasi biologis maupun data hasil tangkapan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation