2020
DOI: 10.14421/jpi.2019.82.259-286
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Islamic Boarding School and the Deradicalization Efforts of Islamic Education in Madura

Abstract: Deradicalization has become a priority agenda of Islamic education studies in the last few decades. This study aims to comprehensively understand the efforts to deradicalize Islamic Education conducted by the Annuqayah Islamic boarding school in Madura, East Java, Indonesia. Researchers used qualitative methods with a case study. Data collection was done through in-depth interviews, documentation studies, and observations. The results of this study found ten efforts at deradicalization conducted by Annuqayah I… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Akan tetapi, tren dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan pengamalan Islam yang tidak tepat, yakni pengamalan Islam secara radikal atau liberal. Hal itu mengakibatkan dampak negatif, antara lain: (1) perpecahan antar umat beragama, (Dimyati, 2017), (2) menjamurnya paham trans-nasional sehingga pengamalan agama dilakukan secara berlebihan, ekstrim, sempit, dan kaku, (Muchtar, 2013), (3) memahami teks referensi primer (Al-Qur'an dan Hadis) secara kaku atau terlalu longgar yang mengakibatkan paham dan perilaku radikal atau liberal, (Anwarudin, 2020), (4) pemahaman perempuan yang radikal dalam keluarga dan organisasi, (Rusmiati & Ritonga, 2019), (5) berkembangnya radikalisme di sekolah, (Saleh, Nudin, Khusaini, Alim, & Putri, 2019), (6) menimbulkan pemeluk agama yang intoleran, (Amar, 2018), (7) menimbulkan konflik antar masyarakat yang memiliki karakteristik multikultural, (Khairiah, 2021), dan (8) mengakibatkan rasa cemas di kalangan umat Islam terhadap kekerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan umat Islam (Niam, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Akan tetapi, tren dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan pengamalan Islam yang tidak tepat, yakni pengamalan Islam secara radikal atau liberal. Hal itu mengakibatkan dampak negatif, antara lain: (1) perpecahan antar umat beragama, (Dimyati, 2017), (2) menjamurnya paham trans-nasional sehingga pengamalan agama dilakukan secara berlebihan, ekstrim, sempit, dan kaku, (Muchtar, 2013), (3) memahami teks referensi primer (Al-Qur'an dan Hadis) secara kaku atau terlalu longgar yang mengakibatkan paham dan perilaku radikal atau liberal, (Anwarudin, 2020), (4) pemahaman perempuan yang radikal dalam keluarga dan organisasi, (Rusmiati & Ritonga, 2019), (5) berkembangnya radikalisme di sekolah, (Saleh, Nudin, Khusaini, Alim, & Putri, 2019), (6) menimbulkan pemeluk agama yang intoleran, (Amar, 2018), (7) menimbulkan konflik antar masyarakat yang memiliki karakteristik multikultural, (Khairiah, 2021), dan (8) mengakibatkan rasa cemas di kalangan umat Islam terhadap kekerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan umat Islam (Niam, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In other research, it was also found the importance of instilling a spirit of nationalism in Islamic educational institutions. 30 Kamil, as a member of the Tabligh Council of Islamic organizations, Muhammadiyah, expressed the importance of cultivating nationalism through puppet cultural performances. 31 National understanding is important as a unifier of differences.…”
Section: Spirit Of Nationalismmentioning
confidence: 99%
“…Sementara penguasaan ilmu alat nahwu sharaf seakan menjadi tujuan utama, belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk pendalaman ilmu-ilmu agama (Patriadi, 2015;Yaqin et al, 2020). Kurikulum pesantren yang dipadu dengan kurikulum nasional menjadi salah satu hal penting dalam pencegahan dan pengendalian paham radikal di Indonesia (Saleh et al, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified