Implementasi Robotic Process Automation Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Abstract

Saat ini banyak organisasi atau perusahaan yang menyelaraskan aktivitas operasi mereka dengan kemajuan teknologi informasi. Implementasi teknologi informasi ini memberikan banyak kemudahan, penghematan waktu, dan penurunan biaya. Robotic Process Automation (RPA) adalah perangkat lunak yang didalamnya tertanam teknologi yang memanfaatkan robot perangkat lunak untuk menggantikan kegiatan manusia dalam melakukan tugas administratif. Perangkat lunak RPA terintegrasi dengan fungsi dan alat yang ada untuk menangani tugas-tugas dasar melalui otomatisasi sehingga dapat mengurangi konsumsi waktu, beban biaya pada proses, dan menyelesaikan tugas individu. RPA ini dapat diterapkan dalam aktivitas organisasi atau perusahaan yang memiliki sifat berulang, rawan kesalahan, berbasis aturan, melibatkan data digital, dan memiliki waktu kritis dan musiman serta memerlukan memrosesan data yang banyak. Dalam aktivitas fungsi-fungsi MSDM, RPA dinilai sebagai sebuah solusi yang layak diimplementasikan.

Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pada Perawat Rawat Inap Gedung Utama RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

“…Hal ini menyiratkan bahwa anggota mempunyai keinginan yang kuat untuk bertahan dalam organisasi atau merasakan hubungan psikologis dengannya (Arishanti, 2009). Menurut Zurnali (2010), komitmen emosi yang kuat dan intim yang dimiliki seseorang terhadap tujuan dan prinsip suatu organisasi mengingat peran yang mereka mainkan dalam mencapai tujuan dan prinsip tersebut. Penelitian Susanto & Dewi (2012) menyatakan bahwa komitmen pekerja dan kepuasan kerja tercermin dari tingkat ketidakhadiran.…”

Considering Organizational Commitment and the Spirituality Effect on Evangelism Readiness in Church Congregations in Surabaya

“…Mowday in Zurnali and Nadeak (2010) suggests that commitment has been defined as the strength of individual identification within an organization. This concept can be broken down into three components, namely: (1) the desire to maintain membership in the organization; (2) belief in and acceptance of organizational values and goals; and (3) willingness to work hard as part of the organization.…”

Mengaplikasikan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformational Terhadap Komitmen Organisasi

“…dengan kata lain sikap ini menggambarkan loyalitas karyawan pada perusahaan dan proses berkelanjutan dimana anggota perusahaan menunjukan perhatiannya terhadap organisasional dan pada keberhasilan juga kemajuan yang berkelanjutan. Pendapat lain (Zurnali, 2010) komitmen organisasional merupakan sebuah keadaan pisikologi yang menggambarkan hubungan karyawan dengan organisasional atau dampak yang menyebabkan apakah karyawan akan tetap bertahan dalam atau tidak, terdapat tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen kontinyu dan komitmen normatif Menurut (Bangun, 2014) menyatakan bahwa ada tiga dimensi komitmen organisasional adalah:…”