IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH PERKOTAAN; STUDI KASUS di KOTA SURABAYA

Abstract

Daerah kota-kota besar setiap harinya memproduksi ribuan ton sampah, persoalan sampah di daerah perkotaan kerap kali menjadi masalah di daerah perkotaan. Sehingga perlu adanya system dan cara alternative yang lebih efektif dan efisien dalam mengelola sampah tersebut, sebagai bagian dari Smart environment dalam mendukung keberhasilan smart city. Lalu kemudian terdapat alternative yang dapat mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, penulisan ini bertujuan untuk meng analisis evektifitas cara tersebut dalam menangani masalah yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga sampah (PLTSa) dapan menjadi salah satu alternative cara yang dapat di terapkan dalam upaya pengurangan volume sampah. Namun di butuhkan system dan standarisasi oprasi agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan lain sehingga dapat bekerja dengan baik dan efisien.

Pemodelan Dispersi Gas SO2 dan NO2 Dari Cerobong PLTSa Merah Putih, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat Menggunakan AERMOD View

“…Pengelolaan sampah menjadi energi listrik dilakukan dengan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa adalah salah satu pembangkit listrik dengan sampah sebagai tenaga utama dalam menghasilkan listrik (Nurdiansah et al, 2020). Meskipun PLTSa merupakan salah satu solusi dalam menangani permasalahan sampah yang terdapat di Indonesia, PLTSa juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan berupa pencemaran udara ambien.…”

Pengembangan smart box berbasis digital dengan memanfaatkan arduino uno sebagai sumber belajar fisika

“…Seiring dengan peningkatan jumlah sampah tersebut maka perlu diimbangi dengan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah. Permasalahan pengelolaan sampah pada umumnya sering terjadi di kota-kota besar dengan tingkat kepadatan pendudukan yang tinggi (Nurdiansah et al, 2020). Oleh karena itu, penanganan masalah sampah dapat diprioritaskan pada daerah perkotaan.…”

Pendampingan Ekonomi Kreatif Melalui Limbah Anorganik Menjadi Peralatan Rumah Tangga

“…Creative Tugu Pena Website https://www.attractivejournal.com/index.php/bce/ This is an open access article under the CC BY SA license https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ PENDAHULUAN Dewasa ini, sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit di tangani di Indonesia. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu menghasilkan sampah terutama plastik pada setiap pemakaian produk (Dewanti, & Lubna Salsabila, 2020;Nurdiansah et al, 2020). Seiring dengan perkembangan teknologi kebutuhan plastic terus meningkat, plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan (Mahyudin, et al, 2017;Mulasari et al, 20.…”