2011
DOI: 10.29244/jitl.13.1.25-34
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Lahan Tersedia Dengan Teknologi Informasi Spasial Untuk Mendukung Reforma Agraria: Studi Kasus Provinsi Riau Dan Jawa Barat

Abstract: The Indonesian government-particularly National Land Agency---currently release program named Agrarian Reform Plus. The agrarian reform execution considered some factors, including land quality, land availability, market access, and others. One of agrarian plus programs is land redistribution. To speed up land redistribution program, spatial information technology can be utilized due to time efficiency in handling coverage areas. This research aims to test important variables to identify available land for all… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2016
2016
2016
2016

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Padi merupakan komoditas unggulan di 2 distrik, yaitu Distrik Iniyandit dan Jair, dan tanaman jagung menjadi komoditas unggulan di Distrik Mandobo.3.2. Lahan TersediaSalah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan untuk menapis lahan tersedia adalah status peruntukan terkait dengan alokasi lahan berdasarkan pada pola ruang RTRW(Barus et al, 2011) dan status kawasan hutan(Widiatmaka et al, 2015).Dalam penelitian ini, ketersediaan lahan dianalisis menggunakan peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Boven Digoel, peta status kawasan hutan dan peta penggunaan lahan eksisting. Pada pola ruang dalam RTRWK Boven Digoel, secara garis besar terdapat 2 jenis peruntukan lahan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya.…”
unclassified
“…Padi merupakan komoditas unggulan di 2 distrik, yaitu Distrik Iniyandit dan Jair, dan tanaman jagung menjadi komoditas unggulan di Distrik Mandobo.3.2. Lahan TersediaSalah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan untuk menapis lahan tersedia adalah status peruntukan terkait dengan alokasi lahan berdasarkan pada pola ruang RTRW(Barus et al, 2011) dan status kawasan hutan(Widiatmaka et al, 2015).Dalam penelitian ini, ketersediaan lahan dianalisis menggunakan peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Boven Digoel, peta status kawasan hutan dan peta penggunaan lahan eksisting. Pada pola ruang dalam RTRWK Boven Digoel, secara garis besar terdapat 2 jenis peruntukan lahan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya.…”
unclassified