Evaluation of the sensory and color quality of coffee beans stored in hermetic packaging

Borém, Flávio Meira; Ribeiro, Fabiana Carmanini; Figueiredo, Luísa Pereira; Giomo, Gerson Silva; Fortunato, Valquíria Aparecida; Isquierdo, Éder Pedroza

doi:10.1016/j.jspr.2012.08.004

Cited by 68 publications

(48 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Coffee grains are conventionally hulled and stored in sites without any control of temperature and relative humidity, favoring the deterioration, with losses in the sensory quality (Ribeiro et al, 2011;Borém et al, 2013;Rendón et al, 2013). Thus, grain mass cooling can be an alternative to prolong the storage period maintaining the quality, since favorable air conditions are important to reduce the deterioration process in stored grains (Guo et al, 2008;Rigueira et al, 2009;Quirino et al, 2013;Saath et al, 2014).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Simultaneous optimization of coffee quality variables during storage

Abreu

Rosa

Cirillo

et al. 2017

Rev. bras. eng. agríc. ambient.

View full text Add to dashboard Cite

A B S T R A C TThe objective of the study was to use methodology of simultaneous optimization of multiple responses applied to an experimental design to determine the best combination of storage period and conditions for preservation of coffee beans. Coffea arabica L. fruits were harvested in the ripe stage of maturation, processed using wet and dry methods, and dried to 11% (wet basis) moisture content. Part of the beans was hulled, while the other part was hulled only after the beans were stored under two different environmental conditions: cooled air at 10 ºC with 50% relative humidity; and at 25 ºC without controlling the relative humidity. Samples were taken at 3, 6, and 12 months intervals in order to evaluate quality. The data were submitted to the simultaneous optimization of responses for each processing and hulling condition separately, in a completely randomized design and 2 x 3 factorial scheme (two storage conditions and three storage periods). In conclusion, the use of the simultaneous optimization of responses is viable to be applied for determining the ideal storage conditions in a refrigerated condition. Otimização simultânea de variáveis da qualidade do café durante armazenamento R E S U M OObjetivou-se utilizar a metodologia de resposta simultânea aplicada a um delineamento experimental para determinar a melhor combinação de tempo e das condições de armazenamento para a conservação de grãos de café. Frutos de Coffea arabica L. foram colhidos no estádio de maturação cereja, processados por via úmida ou por via seca e secados até atingir 11% de teor de água. Parte dos grãos foi beneficiada e parte não foi beneficiada antes de ser armazenada em duas condições de ambiente: em ar refrigerado a 10 ºC e umidade relativa de 50% e em 25 ºC sem controle da umidade relativa do ar. Nos períodos de 3, 6 e 12 meses, foram retiradas amostras para avaliação da qualidade. Os dados foram submetidos à técnica de otimização de resposta simultânea para cada processamento e beneficiamento separadamente, em delineamento inteiramente casualizado e esquema fatorial 2 x 3 (duas condições de armazenamento e três períodos de armazenamento). Conclui-se que a utilização da metodologia de resposta simultânea é viável para ser aplicada para determinação das condições ideais de armazenamento em condição refrigerada.

show abstract

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Simultaneous optimization of coffee quality variables during storage

Abreu

Rosa

Cirillo

et al. 2017

Rev. bras. eng. agríc. ambient.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kualitas fisik dan citarasa kopi dipengaruhi oleh bahan tanam, budi daya, cara panen, pengolahan, dan penyimpanannya (Borém et al, 2013). Proses penanganan saat panen, pengolahan, dan penyangraian dalam menghasilkan produk akhir merupakan tahapan penentu kualitas produk kopi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Effects of Fruit Maturity, Bean Fermentation and Roasting Time on Physico-Chemical Characters of Robusta Coffee

Tarigan¹,

Towaha²

2017

J. tanam. industri dan penyegar

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKKopi Robusta merupakan jenis kopi yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Kualitas citarasa dari jenis kopi ini pada umumnya masih rendah karena penanganan panen dan pascapanen yang diterapkan oleh petani masih sederhana. Citarasa kopi dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah serta lama fermentasi dan penyangraian biji. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah serta lama fermentasi dan penyangraian biji terhadap karakter fisikokimia kopi Robusta. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), mulai bulan Mei sampai Juli 2017, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga faktor. Faktor pertama adalah tingkat kematangan buah (merah dan kuning kemerahan), faktor kedua lama fermentasi biji (24 dan 36 jam), dan faktor ketiga adalah lama penyangraian biji (10 dan 13 menit). Parameter mutu fisik biji yang dianalisis adalah persentase serangga hidup, kadar air, kadar kotoran, dan banyaknya biji cacat. Sedangkan parameter mutu kimia bubuk kopi yang dianalisis adalah kadar air, abu, lemak, protein, kafein, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik biji kopi hasil fermentasi berupa kadar air dan jumlah biji cacat dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah dan lama fermentasi, sedangkan kadar kotoran dipengaruhi oleh interaksi dari kedua faktor tersebut. Mutu kimia kopi bubuk berupa kadar lemak dan kadar kafein dipengaruhi oleh interaksi antara tingkat kematangan buah, lama fermentasi, dan penyangraian. Kadar air dan protein dipengaruhi oleh interaksi antara tingkat kematangan buah dengan lama fermentasi, dan interaksi antara tingkat kematangan buah dan lama penyangraian. Kadar abu dipengaruhi oleh lama penyangraian, dan pH dipengaruhi oleh lama fermentasi dan penyangraian.

show abstract

“…Diduga aroma khas tersebut pernah menarik minat roaster dan memberikan harga yang lebih tinggi di tingkat petani untuk biji kopi asal kultivar AGK-1. Menurut Borém et al (2013), aroma yang khas pada hasil seduhan memang terbukti dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kopi yang dihasilkan.…”

Section: Keragaman Mutu Citarasa Seduhanunclassified

Evaluasi Ukuran Biji Beras, Kadar Kafein, dan Mutu Cita Rasa Lima Kultivar Kopi Arabika

Randriani

Dani

Wardiana

2014

JTIDP

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKPerbaikan mutu fisik, biokimia, dan cita rasa berbasis kultivar penting dilakukan saat ini untuk meningkatkan daya saing kopi Indonesia di pasar global. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keragaman ukuran biji, kadar kafein, dan mutu cita rasa lima kultivar kopi Arabika, yaitu ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, dan S-795. Kelima kultivar tersebut ditanam pada tahun 2008 oleh petani di Desa Marga Mulya, Kecamatan Cikandang, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Biji dari masingmasing kultivar dipanen pada bulan Juli-Agustus 2013 melalui prosedur pengolahan basah. Sampel sebanyak 100 biji beras dari masing-masing kultivar diambil secara acak untuk pengukuran panjang, lebar, tebal, dan bobot 100 biji beras. Pengukuran tersebut diulang sebanyak tiga kali. Analisis varian satu arah dan analisis gerombol dilakukan terhadap data hasil pengukuran. Selain itu, sampel sebanyak 500 gram biji beras dari masing-masing kultivar digunakan untuk pengujian mutu fisik, kimia, dan cita rasa. Ukuran biji beras diklasifikasikan berdasarkan standar SNI 01-2907-2008, sedangkan kandungan kafein diuji berdasarkan prosedur Official Method of Analysis AOAC. Penilaian mutu seduhan mengacu kepada protokol Specialty Coffee Association of America (SCAA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa biji beras kultivar ABP-1, ABP-2, AGK-1, dan S-795 termasuk dalam kategori besar, meskipun berdasarkan analisis gerombol terbagi ke dalam dua kelompok. Hanya kultivar ABP-3 yang memiliki ukuran biji beras tergolong kecil dan mengelompok sendiri. Kandungan kafein biji kultivar ABP-1, ABP-2, dan S-795 di bawah 1%, sedangkan ABP-3 dan AGK-1 lebih besar dari 1%. Meskipun demikian, semua kultivar yang diuji termasuk dalam kategori spesialti karena nilai akhirnya mencapai > 80,00.Kata Kunci: Kopi Arabika, spesialti, seleksi, spesifik lokasi ABSTRACT Cultivar-based quality improvement of Arabica coffee is very important in order to increase competitiveness of Indonesian coffee product in global market. The objectives of this study were to identify the diversity of green bean size, levels of caffeine, and quality among five Arabica coffee cultivars that cultivated by farmers in West Java, ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, and S-

show abstract

Evaluation of the sensory and color quality of coffee beans stored in hermetic packaging

Cited by 68 publications

References 9 publications

Simultaneous optimization of coffee quality variables during storage

Simultaneous optimization of coffee quality variables during storage

Effects of Fruit Maturity, Bean Fermentation and Roasting Time on Physico-Chemical Characters of Robusta Coffee

Evaluasi Ukuran Biji Beras, Kadar Kafein, dan Mutu Cita Rasa Lima Kultivar Kopi Arabika

Contact Info

Product

Resources

About