2014
DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2659
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Implementasi Paradigma Baru Pendidikan Pascareformasi Pada Jenjang Sd Di Kota Salatiga

Abstract: AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak paradigma baru pendidikan terhadap sistem dan praksis pendidikan SD di Salatiga, difokuskan pada implementasi paradigma baru pendidikan dan rasionalnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi kebijakan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari informaninforman kunci serta berbagai dokumen terkait melalui studi dokumen, observasi, wawancara, dan angket. Data yang terkumpul dianalisis s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2018
2018
2019
2019

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…The implementation of learning does not give an idea that students are student centre, so the teacher only uses 1 variation of teaching without heeding students to be able to think critically. This can be done by changing the paradigm in education and learning, learning orientation, which was originally teacher-centred, switched to student centred [13]. The optimal learning outcomes are basically desired by all parties and logical-critical thinking insights are needed for the development of future progress in learning [14].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…The implementation of learning does not give an idea that students are student centre, so the teacher only uses 1 variation of teaching without heeding students to be able to think critically. This can be done by changing the paradigm in education and learning, learning orientation, which was originally teacher-centred, switched to student centred [13]. The optimal learning outcomes are basically desired by all parties and logical-critical thinking insights are needed for the development of future progress in learning [14].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Kemampuan berpikir kritis sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan merumuskan suatu problem, yang mencakup menentukan intinya, menemukan kesamaan dan perbedaan, menggali informasi serta data yang relevan, kemampuan untuk mempertimbangkan dan menilai yang meliputi membedakan antara fakta dan pendapat, dan menemukan asumsi, serta menarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan [10]. Kualitas dari suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan berpikir kritis siswa pada proses pembelajaran yang dilakukan ataupun dari hasil pembelajaran siswa itu sendiri [11], karena itu agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis diperlukan diadakannya upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan disekolah [12].Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran yakni orientasi pembelajaranyang semula berpusat kepada guru (tachercentered) beralih berpusat pada siswa (student centered) [13], yang bertujuan untuk dapat memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupunhasil pendidikan [14] Melihat pentingnya peran dari kemampuan berpikir kritis ini dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu diadakan penelitian dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dari data yang diperoleh berdasarkan hasil belajarsiswa dengan menggunakan lembar tes soal uraian di SMA N 1 Kepahiang.…”
Section: Pendahuluanunclassified