Effect of Lifestyle Modification with Metformin on Serum Chemerin Concentration of Metabolic Syndrome Subjects

Abstract

Chemerin is adipokine that plays an important role in macrophage infiltration into adipose tissue and may contribute to inflammation development and insulin resistance. This study aimed to determine the effect of lifestyle modification with and without metformin on chemerin in metabolic syndrome. Forty-five metabolic syndrome subjects (IDF-2005) were randomly assigned to one of the two groups: placebo group (n=22) and metformin group (n=23). Both groups underwent a 12-week lifestyle modification (diet and moderate aerobic-exercise). Only 40 participants (placebo group n=20 and metformin group n=20) completed the survey whereas 5 participants dropped out of the study. After their lifestyle was modified, body weight, BMI, WC, and chemerin decreased significantly (p<0.001) in both groups. Moreover, there was a significant difference between both groups in body weight, BMI, and WC (p<0.05) but not for chemerin. Thus, lifestyle modification with metformin improved BW, BMI, WC on metabolic syndrome, and there was no decrease significantly of chemerin between placebo and metformin groups. Further investigations should be done to confirm the effect of lifestyle modification and metformin on chemerin after an extended follow-up period.Abstrak. Chemerin adalah adipokin yang memainkan peran penting dalam infiltrasi makrofag ke dalam jaringan adiposa dan dapat berkontribusi pada perkembangan peradangan dan resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi gaya hidup dengan dan tanpa metformin pada chemerin pada sindrom metabolik. Empat puluh lima subyek sindrom metabolik (IDF-2005) secara acak ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok: kelompok plasebo (n = 22) dan kelompok metformin (n = 23). Kedua kelompok menjalani modifikasi gaya hidup 12 minggu (diet dan olahraga aerobik sedang). Hanya 40 peserta (kelompok plasebo n = 20 dan kelompok metformin n = 20) menyelesaikan survei sedangkan 5 peserta keluar dari penelitian. Setelah gaya hidup mereka dimodifikasi, berat badan, BMI, WC, dan chemerin menurun secara signifikan (p <0,001) pada kedua kelompok. Selain itu, ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dalam berat badan, BMI, dan WC (p <0,05) tetapi tidak untuk chemerin. Dengan demikian, modifikasi gaya hidup dengan metformin meningkatkan BW, BMI, WC pada sindrom metabolik, dan tidak ada penurunan chemerin yang signifikan antara kelompok plasebo dan metformin.Investigasi lebih lanjut harus dilakukan untuk