2013
DOI: 10.5897/ajps2013.1074
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Earliness and yield parameters of eggplant (Solanum melongena L.) grafts under different spacing and fertigation levels

Abstract: Field study was undertaken to standardize spacing and fertigation levels for eggplant (Solanum melongena L.) grafts. A strip plot design was adopted with four spacing levels (1 × 1, 2 × 1, 1.5 × 1.5 and 0.6 × 0.6 m) and three fertigation levels: 75, 100 and 125% recommended dose of fertiliser (RDF) replicated four times. After six months, the plants were pruned to obtain the ratoon crop which lasted four months. The days taken for 50% flowering and first harvest were affected by nutrition and neither spacing n… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 14 publications
(13 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hasil analisis uji jarak Ducan memperlihatkan perlakuan K3 berbeda secara nyata dengan perlakuan K1 dan K2 , memperlihatkan nilai rata -rata tertinggi pada perlakuan K3 dengan rata -rata 39,85 mm, sedangkan pada perlakuan K1 cenderung lebih rendah dengan nilai rata -rata 35,07 mm. Hal itu dapat terjadi karna unsur hara N pada urine kelinci berperan sangat baik untuk membantu menaikkan bobot buah, seperti yang telas dijabarkan oleh Ndereyimana et al (2013) menegaskan dosis nitrogen yang tergolong cukup dan tepat pada tanaman bisa menaikkan bobot buah. Hal itu disebabkan peran nitrogen dalam mendorong pertumbuhan pucuk dan daun yang selanjutnya memiliki peran dalam proses sintesis pada karbohidrat serta protein agar lebih efektif dalam perkembangan buah terung.…”
Section: Diameter Buahunclassified
“…Hasil analisis uji jarak Ducan memperlihatkan perlakuan K3 berbeda secara nyata dengan perlakuan K1 dan K2 , memperlihatkan nilai rata -rata tertinggi pada perlakuan K3 dengan rata -rata 39,85 mm, sedangkan pada perlakuan K1 cenderung lebih rendah dengan nilai rata -rata 35,07 mm. Hal itu dapat terjadi karna unsur hara N pada urine kelinci berperan sangat baik untuk membantu menaikkan bobot buah, seperti yang telas dijabarkan oleh Ndereyimana et al (2013) menegaskan dosis nitrogen yang tergolong cukup dan tepat pada tanaman bisa menaikkan bobot buah. Hal itu disebabkan peran nitrogen dalam mendorong pertumbuhan pucuk dan daun yang selanjutnya memiliki peran dalam proses sintesis pada karbohidrat serta protein agar lebih efektif dalam perkembangan buah terung.…”
Section: Diameter Buahunclassified
“…Hal ini menunjukkan peran serta berbagai unsur hara yang terkandung di dalam urine sapi termasuk unsur nitrogen yang cukup pada tanaman, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan tunas dan daun. Selain itu, berperan dalam proses sintesis karbohidrat dan protein menjadi lebih efisien pada buah yang sedang berkembang, sehingga diduga dapat mengakibatkan peningkatan jumlah dan panjang sel secara individual yang berpengaruh tehadap ukuran buah (Ndereyimana et al, 2013) Dari Tabel 4 dapat dilihat panjang buah dengan pemberian urine sapi secara mandiri pada konsentrasi 50% dan 75% berbeda nyata atau memiliki ukuran buah yang lebih panjang, yaitu terjadi peningkatan sebesar 11% dibandingkan dengan konsentrasi 25%, begitupun pada perlakuan RPTT dengan konsentrasi 1% dan 1,5% berpengaruh nyata atau memiliki ukuran buah yang lebih panjang yaitu sebesar 8% peningkatannya, jika dibandingkan dengan konsentrasi kontrol.…”
Section: Tinggi Tanamanunclassified