Correlation Between Fasting Blood Sugar and LDL Cholesterol of Type 2 Dm Patients on William Booth Hospital Semarang

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia as a result of reducing insulin secretion of pancreas beta cells or insulin function disorder. Type 2 DM can cause lipid metabolism disorder (dyslipidemia) such as increasing total cholesterol, triglyceride, and decreasing HDL levels. The small and dense , Rafparticle of LDL is susceptible to oxidation, so it makes LDL more atherogenic than other lipoproteins. A high level of LDL is a factor in atherosclerosis. It can be affected by patients’ lifestyles. The aim of this study is to figure out the relation between fasting blood sugar and LDL Cholesterol of Type 2 DM Patients on William Booth Hospital Semarang. This study used secondary data taken from 85 patients from the medical report and laboratory test results of William Booth Hospital Semarang from January to May 2021 that fit inclusion and exclusion criteria. Result data were analyzed by a statistical test with Spearman’s correlation test. The result of this study showed that 96,5% of patients had high levels of fasting blood sugar and 76,4% of high levels of LDL cholesterol, with Spearman's correlation p-value was 0,977. The study concluded that there is no meaningful correlation between fasting blood sugar and LDL cholesterol of type 2 DM patients on William Booth Hospital Semarang.

Hubungan Kadar Glukosa dalam Darah dengan Kadar Kolesterol

“…Hasil penelitian ini pada hubungan kadar kolesterol dengan kadar glukosa dalam darah menunjukkan bahwa tidak korelasi yang signifikan antara kadar kolesterol dengan kadar glukosa. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Saptaningtyas et al, (2022) tingginya kadar kolesterol dapat mengakibatkan kadar glukosa tidak terkendali. Meningkatnya kadar kolesterol salah satunya dapat dikarenakan terjadinya kelainan metabolisme lemak dalam tubuh.…”

“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian Saptaningtyas et al, (2022) bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gula darah puasa dengan kolesterol LDL. Selanjutnya penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2020) yang menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kadar gula darah puasa dengan kadar total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol.…”

“…Hasil penelitian Rahayu (2020) menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara kadar gula darah puasa dengan kadar total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol dan ada korelasi atau hubungan antara kadar gula darah puasa dengan kadar trigliserida. Selanjutnya hasil penelitian Saptaningtyas et al, (2022) menunjukan hasil tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gula darah puasa dengan kolesterol LDL pada pasien DM tipe 2 di RSU William Booth Kota Semarang. Ramdhani et al, (2020) menyatakan salah satu yang faktor yang meningkatkan kadar gula dalam darah pasien DM adalah kolesterol.…”

“…Hal tersebut menyebabkan lipogenesis berkurang dan liposisis meningkat pada jaringan lemak yang disebut displidemia. Displidemia memicu terjadinya glukotoksisitas disertai lipotoksisitas yang berakibat terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL (Saptaningtyas et al, 2022). Sejalan dengan penelitian Gumilar (2022) yang menyatakan Tingginya kadar kolesterol juga mempengaruhi terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2 dan hal tersebut merupakan salah satu faktor risiko Diabetes melitus tipe 2.…”