2012
DOI: 10.21109/kesmas.v7i3.55
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Asupan Gizi dan Mengantuk pada Mahasiswa

Abstract: AbstrakAsupan nutrisi dan energi, status nutrisi, serta aktivitas harian berpengaruh pada kejadian mengantuk yang berpengaruh negatif pada konsentrasi dan produktivitas belajar pada mahasiswa. Kejadian mengantuk berhubungan dengan penurunan kemampuan kognitif yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Seseorang yang mengantuk akan mengalami penurunan aktivitas fisik yang menyebabkan kelebihan berat badan sehingga berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular dan diabet… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 12 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Tingkat kecukupan lemak subjek didominasi oleh kategori cukup (38%) dengan rata-rata asupan 56,3±18 g. Berdasarkan hasil wawancara recall, diketahui sebagian besar subjek mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng dan bersantan seperti ayam geprek, ayam goreng, nasi uduk, gulai, dan gorengan. Sebagian besar subjek (76%) memiliki tingkat kecukupan karbohidrat yang tergolong defisit berat dengan rata-rata asupan sebesar 195,5±70,3 g. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rasmada et al (2012) pada mahasiswa kesehatan masyarakat di mana rata-rata asupan karbohidrat sebesar 185,4 g. Asupan karbohidrat yang rendah pada subjek penelitian ini disebabkan oleh sebagian besar subjek mengonsumsi pangan sumber karbohidrat hanya pada dua kali makan utama serta jarang mengonsumsi buah yang berkontribusi dalam pemenuhan kecukupan karbohidrat.…”
Section: Asupan Dan Tingkat Kecukupan Zatunclassified
“…Tingkat kecukupan lemak subjek didominasi oleh kategori cukup (38%) dengan rata-rata asupan 56,3±18 g. Berdasarkan hasil wawancara recall, diketahui sebagian besar subjek mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng dan bersantan seperti ayam geprek, ayam goreng, nasi uduk, gulai, dan gorengan. Sebagian besar subjek (76%) memiliki tingkat kecukupan karbohidrat yang tergolong defisit berat dengan rata-rata asupan sebesar 195,5±70,3 g. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rasmada et al (2012) pada mahasiswa kesehatan masyarakat di mana rata-rata asupan karbohidrat sebesar 185,4 g. Asupan karbohidrat yang rendah pada subjek penelitian ini disebabkan oleh sebagian besar subjek mengonsumsi pangan sumber karbohidrat hanya pada dua kali makan utama serta jarang mengonsumsi buah yang berkontribusi dalam pemenuhan kecukupan karbohidrat.…”
Section: Asupan Dan Tingkat Kecukupan Zatunclassified
“…Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa proporsi mahasiswa yang mengalami kejadian mengantuk adalah sebesar 54% dan durasi tidur berhubungan secara bermakna dengan kejadian mengantuk yang juga ditemukan sebagai faktor dominan yang berkorelasi dengan kejadian mengantuk. 6 National Sleep Foundation menyatakan bahwa hanya sebagian kecil remaja yang memiliki durasi tidur cukup yaitu 8 jam 30 menit pada saat weekdays. 4 Hal ini sesuai dengan pernyataan dari National Institute of Health bahwa durasi tidur mempengaruhi kejadian mengantuk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…5 Penelitian menyebukan bahwa proporsi mahasiswa yang mengalami kejadian mengantuk adalah 54%. 6 Mahasiswa mengantuk menurut penelitian terjadi juga karena mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, terutama yang berasal dari karbohidrat, dibandingkan dengan mahasiswa yang mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah. 7 Salah satu yang juga dikatakan berkaitan dengan mahasiswa yang mengalami kantuk adalah kurangnya durasi tidur.…”
unclassified