“…Hal ini disebabkan karena terdapat kelompok pasien ICU yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif, sedangkan metoda self-report masih merupakan 'standar emas' dalam pengkajian nyeri sesuai dengan pedoman dari International Association for The Study of Pain. Di area keperawatan kritis banyak pasien dengan sedasi dan intubasi yang tidak mampu berkomunikasi untuk menunjukkan tingkat rasa nyeri mereka, baik secara lisan atau dengan menunjukkan tingkat rasa nyeri mereka dengan menggunakan alat bantu skala nyeri, hal ini membuat pegkajian nyeri sulit dilakukan dalam kelompok pasien ini (Pasero, 2009). Hal ini yang menyebabkan pengkajian nyeri di area keperawatan kritis merupakan hal yang sangat kompleks.. Kompleksnya pengkajian nyeri di area keperawatan kritis memerlukan pengkajian nyeri yang komprehensif sebagai evaluasi yang objektif melalui pengamatan pada indikator rasa nyeri.…”