Assessing size–class dynamics of a neotropical gallery forest with stationary models

Roitman, Isaac; Vanclay, Jerome K.

doi:10.1016/j.ecolmodel.2014.11.009

Cited by 15 publications

(14 citation statements)

References 36 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pada hutan alam yang multi-umur dan multi-species, estimasi pertumbuhan dapat dilakukan dengan pendekatan matriks transisi (Roitman & Vanclay, 2015). Model ini merupakan model pertumbuhan deterministik, dimana hasil estimasi model bersifat pasti.…”

Section: Model Pertumbuhan Matriks Transisiunclassified

The Study of Faustmann Formula Application in Sustainable Natural Forest Management in Indonesia

Indrajaya

2018

JWAS

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKDalam literatur tentang ekonomi kehutanan, formula Faustmann banyak digunakan dalam menyelesaikan masalah maksimasi keuntungan dalam manajemen hutan, terutama di hutan tanaman. Modifikasi model dari formula Faustmann untuk dapat diaplikasikan dalam sistem silvikultur tebang pilih telah diteliti secara luas pada multi spesies dan multi kelas umur. Pada umumnya pengelola hutan alam di Indonesia belum mengadopsi formula Faustmann dalam pengelolaan hutannya. Aspek kelestarian dalam pengelolaan hutan alam umumnya diaplikasikan berdasarkan pada pertimbangan silvikultur, yaitu menghitung potensi tegakan tinggal yang dapat dipanen pada daur berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan formula Faustmann dalam sistem silvikultur hutan alam di Indonesia (i.e. Tebang Pilih Tanam Indonesia) sehingga pengelola hutan alam dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dan berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berdasarkan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pertumbuhan tegakan deterministik (i.e. model matriks transisi) dan model kerusakan tegakan tinggal yang baik (i.e. matriks transisi dengan perbedaan proporsi kerusakan tiap jenis dan kelas diameter pohon), formula Faustmann dapat digunakan dalam sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia. Kata kunci: Formula Faustmann, tebang pilih, hutan alam, Indonesia ABSTRACT PENDAHULUANPengelolaan hutan alam di Indonesia memiliki karakteristik multi-spesies dan multi-umur yang memerlukan berbagai pertimbangan termasuk pertimbangan ekonomi agar keuntungan yang diperoleh dari kegiatan tersebut dapat maksimal. Sistem silvikultur hutan alam yang berlaku di Indonesia adalah sistem tebang pilih (Tebang Pilih Tanam Indonesia/TPTI), yaitu hanya memanen jenisjenis komersial yang memiliki diameter lebih besar dari yang ditentukan. Penentuan limit diameter yang boleh ditebang ini adalah dalam rangka menjamin kelestarian hutan, yaitu diasumsikan setelah siklus tebangan berikutnya, potensi hutan (kubikasi kayu

show abstract

Section: Model Pertumbuhan Matriks Transisiunclassified

The Study of Faustmann Formula Application in Sustainable Natural Forest Management in Indonesia

Indrajaya

2018

JWAS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Penelitian tentang model pertumbuhan baik model pertumbuhan per pohon, model kelas tegakan dan model seluruh tegakan (Hevia, Cao, Álvarez-González, Ruiz-González, & von Gadow, 2015;Turland, 2007) telah banyak dilakukan dengan menggunakan model matriks (Adame, Brandeis, & Uriarte, 2014;Krisnawati et al, 2008;Leoni et al, 2011;Nascimento, do Amaral Machado, Figueiredo Filho, & Higuchi, 2014;Návar, 2014;Orellana, Figueiredo Filho, Netto, & Vanclay, 2016;Picard & Liang, 2014;Pukkala et al, 2009;Pütz, Groeneveld, Alves, Metzger, & Huth, 2011;Roitman & Vanclay, 2015;Venturoli et al, 2015;Wang et al, 2009). Namun penelitian model pertumbuhan dengan model linier belum banyak dilakukan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Jumlah pohon (intensitas tebangan) yang ditebang semakin banyak, maka kerusakan tegakan yang terjadi akan semakin tinggi (Mawazin, 2013;Muhdi, Elias, Murdiyarso, & Matangaran, 2012;Sist et al, 2003) dan akan mempengaruhi regenerasi hutan (Dubé, Menard, Bouchard, & Marceau, 2005;Muhdi, 2009;Muhdi & Elias, 2004). Laju mortality terdapat kecenderungan bahwa pohonpohon pada kelas terendah yang tumbuh lebih lambat, memiliki peluang lebih besar untuk mati (Roitman & Vanclay, 2015). Keragaman mortality yang tinggi menunjukkan bahwa kematian pohon dalam suatu tegakan merupakan suatu proses yang kompleks dan relatif sulit diprediksi karena banyaknya faktor yang saling berinteraksi (Kuswandi, 2014).…”

Section: B Model Upgrowthunclassified

Growth Model of Remmant Stands in Selectively Logged Forest, Papua

Kuswandi

2017

JPTH

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKPengelolaan hutan berkelanjutan sangat membutuhkaninformasi pertumbuhan yang mengintegrasikan fungsifungsi ingrowth, upgrowth, dan mortality. Penelitian dilakukan pada areal Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil hutan Kayu (IUPHHK) PT. Tunas Timber Lestari (TTL), PT. Wapoga Mutiara Timber (WMT) dan PT. Manokwari Mandiri Lestari (MML) di Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pertumbuhan tegakan untuk hutan alam bekas tebangan berdasarkan data petak ukur permanen di Papua. Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tegakan (luas bidang dasar, jumlah pohon dan ukuran/diameter pohon) berpengaruh berbeda terhadap model ingrowth, upgrowth, dan mortalitytegakan pada masing-masing lokasi. Pada PT WMT karakterisitik tegakan berpengaruh nyata terhadap model ingrowth, upgrowth, dan mortality yang ditunjukan dengan nilai koefisien determinasi yang tinggi >80% dan Pval<0,05, walaupun pengaruh karakterisik tegakan tidak secara bersamaan berlaku pada setiap model. Pada PT MML yang berpengaruh nyata hanya model ingrowth dan upgrowth, sedangkan pada PT. TTL hanya model ingrowth. Kata kunci: model seluruh tegakan, model linier, hutan bekas tebangan, Papua

show abstract

“…Tropical forests are higly dynamic systems where stochasticity and unpredictable events affect many ecological processes that occur in its communities (Roitman & Vanclay 2015). In forests under natural disturbances, tree community dynamic equilibrium is reached after periods of instability or imbalance between dynamics rates, where periods with predominance of mortality events and/or loss in the basal area are counterbalanced by recruitment phases and/or biomass gain (Swaine 1990, Felfili 1995a.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Variations in Precipitation and the Equilibrium Dynamics of a Tropical Forest Tree Community in South-Eastern Brazil

Santos¹,

Carvalho²,

Morel³

et al. 2018

JTFS

View full text Add to dashboard Cite

Tropical forests are dynamic communities where stochastic and unpredictable events such as climate change affect key ecological processes. The objective of this study was to describe the dynamic behaviour of a semideciduous seasonal forest during 15 years of monitoring, with four sampling intervals, in order to verify if fluctuations in forest dynamics are related to precipitation variations. The work was carried out based on diameter at breast height measured in 25 plots of 400 m² each in four forest inventories (2000, 2005, 2009, 2015). To evaluate the direction of forest dynamic changes over time, we performed analyses of mortality rates, recruitment and net changes in number of individuals and rates of loss and gain in basal area. The results suggested that the forest was undergoing a rhythmic cycle characterised by the imbalance in forest dynamics, with rates of mortality and gain in basal area greater than those of recruitment and loss in basal area respectively. However, this natural cycle may be influenced by variation in precipitation, since in the periods characterised as dry, mortality rates increased and there was less increment in basal area.

show abstract

Assessing size–class dynamics of a neotropical gallery forest with stationary models

Cited by 15 publications

References 36 publications

The Study of Faustmann Formula Application in Sustainable Natural Forest Management in Indonesia

The Study of Faustmann Formula Application in Sustainable Natural Forest Management in Indonesia

Growth Model of Remmant Stands in Selectively Logged Forest, Papua

Variations in Precipitation and the Equilibrium Dynamics of a Tropical Forest Tree Community in South-Eastern Brazil

Contact Info

Product

Resources

About