Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Pada Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Investment is the wealth of one or more assets in the hope of future benefits. Things to consider in investing are profit and risk. So investors need to diversify their investments, which means investors need to form a portfolio through the selection of several assets so that risk can be minimized without reducing expected profits. The COVID-19 pandemic period had a big impact on the economy, especially for investors in making optimal portfolio formation. This study aims to determine the optimal portfolio formation during the COVID-19 pandemic using the Single Index Model. In this study a Single Index Model was be studied systematically and then translated into a programming. The data used are data of consistent shares included in the Jakarta Islamic Index (JII) shares over the past two years. Furthermore, these stocks are chosen which have an average return that is higher than the profits obtained if investors save their money in the bank. The results showed six JII companies included in the candidate for optimal portfolio formation. After the analysis, two shares were produced, namely BRPT with a proportion of 63.8043% and EXCL 36.1957%. The proportion is expected to provide a profit of 1.57% per week and a risk of 6.06% per week. With the proportions obtained, an investment simulation was then carried out during the COVID-19 pandemic. The results of the simulation obtained a gain of 0.0771504% every week. These results are below the risk-free return of assets (SBIS) during the COVID-19-19 pandemic with an average profit of 0.087445% per week. It was concluded that optimal portfolio formation with the Single Index Model did not provide optimal benefits during the COVID-19 pandemic.

The Effect of Corona Pandemic, Mine Commodity Prices and Rupiah Exchange Rate on Indonesian Sharia Share Prices in the Mining Sector 2020

“…The results of this study reject the research of Putri (2020), Siswantoro (2020), Rifa'i et al (2020, Topcu and Gulal (2020), Chang et al (2020), Anh and Gan (2020), Nia (2020). However, this research is in line with the results of the research Albanjari (2019) and Chasanah et al (2020).…”

Portofolio dan Diversifikasi Investasi Pasca Covid-19 Kajian Portofolio Saham Kapitalisasi Tinggi Di Indonesia

“…Fokus penelitian portofolio memberikan penekanan pada pencarian komposisi aset untuk pembentukan portofolio optimal dengan teori Markowitz. Pada saham sektor [trade, service, and investment] serta sektor [basic industry and chemicals] pada selama 2015-2016, pendekatan Markowitz membentuk portofolio C yang terdiri atas KIAS dan FORU sebagai portofolio optimal dengan indeks treynor tertinggi (Aliakur & Triaryati, 2017) Secara spesifik portofolio juga tidak hanya terbentuk dari saham-saham penyusun LQ-45 saja tapi juga terdapat beberapa penelitian yang membentuk portofolio saham dari perusahaan yang tergolong dalam kategori perusahaan ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 48 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica Syariah (Mubarok, Darmawan, & Luailiyah, 2017), (Nugroho, 2020) dan (Chasanah, Abdullah, Valentika, Kiftiyani, & Nuha, 2020). Terdapat penelitian pengukuran kinerja portofolio untuk sector perbankan yang termasuk dalam LQ45 dari tahun 2015 hingga 2019 dengan indicator kesehatan bank yang dikenal dengan CAMEL dalam analisis portofolio.…”

“…Oleh karena itu, kajian portofolio harus dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi pasar (Nugroho, 2020). Ketika dilakukan pemuktahiran simulasi portofolio yang berbasis pada saham Syariah selama pandemi COVID-19, ternyata portofolio tersebut ternyata malah memberikan nilai tingkat pengembalian yang lebih rendah dibandingkan tingkat pengembalian aset bebas risiko (Chasanah, Abdullah, Valentika, Kiftiyani, & Nuha, 2020) (Apritchzeki, 2020). Terdapat observasi pada data historis LQ45 Februari 2017 hingga Juli 2019 berbasis pada perhitungan mean -semi variance memperoleh tingkat pengembalian portofolio yang lebih kecil (9,6%) dibandingkan dengan nilai mean absolute deviation (12%), risiko portofolio metode mean -semi variance lebih kecil (37,2%) dibandingkan dengan metode mean absolute deviation (48%) yang artinya pengukuran risiko dan tingkat pengembalian sangat ditentukan oleh pengguna datanya itu sendiri dengan hasil yang sangat variatif (Suyasa, Dharmawan, & Sari, 2021).…”

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham JII30 Dengan Model Indeks Tunggal Periode New-Normal

“…Sedangkan analisis portofolio optimal entitas manufaktur dalam indeks saham syariah Indonesia diteliti pada (Najamuddin et al, 2021). Pada masa pandemi Covid-19, beberapa peneliti juga telah melakukan penelitian serupa, diantaranya yaitu pada (Chasanah et al, 2020), (Ashari et al, 2021) dan (Al Faruk & Marsono, 2022).…”