2022
DOI: 10.33387/dpi.v11i2.5114
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis kemampuan berpikir divergen menggunakan problem based learning berbantuan snake & ladder games ditinjau dari math anxiety

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir divergen menggunakan problem based learning berbantuan snake & ladder games ditinjau dari math anxiety. Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan desain penelitian berupa concurrent embedded. Analisis kuantitatif digunakan untuk menguji apakah model PBL berbantuan snake & ladder games mencapai ketuntasan belajar dan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan berpikir divergen ditinjau dari math anxiety denga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Siswa akan merasa senang saat bermain, dan ini dapat membantu mengurangi kecemasan terkait matematika, yang seringkali menjadi hambatan dalam pemecahan masalah. Izzati et al (2022) dalam penelitiannya menunjukkan media ular tangga dapat mengurangi kecemasan matematika sehingga siswa mampu berpikir secara divergen. Ular tangga sering kali menciptakan situasi di mana siswa harus merencanakan langkah-langkah yang benar untuk mencapai tujuan tertentu.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Siswa akan merasa senang saat bermain, dan ini dapat membantu mengurangi kecemasan terkait matematika, yang seringkali menjadi hambatan dalam pemecahan masalah. Izzati et al (2022) dalam penelitiannya menunjukkan media ular tangga dapat mengurangi kecemasan matematika sehingga siswa mampu berpikir secara divergen. Ular tangga sering kali menciptakan situasi di mana siswa harus merencanakan langkah-langkah yang benar untuk mencapai tujuan tertentu.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Freud menyatakan bahwa anxiety atau kecemasan adalah perasaan takut sehingga seseorang kehilangan ide, gugup, serta tidak dapat mengendalikan diri, perilaku, dan pikiran (Wardani, 2022). Math anxiety menyatakan respon emosional siswa pada pembelajaran matematika (Izzati, Dwijanto, & Cahyono, 2022) yang mungkin dipengaruhi oleh lingkungan belajar dan gender, serta berkaitan dengan respon siswa dalam menghadapi masalah matematika dan menerima motivasi belajar (Izzati, Dwijanto, & Cahyono, 2022). Cavanagh & Sparrow menyatakan bahwa math anxiety dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan dan proses pemecahan masalah matematika, dan terbagi menjadi tiga dimensi yaitu kognitif, sikap, dan somatic (Putri & Hakim, 2022).…”
Section: Introductionunclassified