Analisa Struktur Speed Bump Paduan Bahan Concrete Foam dan Polymeric Foam Dengan Variasi Rongga Menggunakan Sofware Ansys 14.5

Abstract

Speed bump adalah bagian jalan yang ditinggikan menggunakan tambahan aspal, karet, atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk memperlambat laju/kecepatan kendaraan. Dalam riset ini, pertama sekali dijelaskan tentang desain serta pembuatan speed bump dengan geometri struktur padat dari bahan concrete foam yang diperkuat dengan serattan dan kosong kelapa sawit (TKKS). Speed bump dirancang dengan ukuran panjang 400 mm, lebar 200 mm dan tinggi 150 mm, memenuhi KM Menhub nomor 3 tahun 1994. Ada dua model speed bump, yaitu bentuk padat dan berongga. Selanjutnya kedua model dianalisis kekuatan strukturnya menggunakan program Ansys APDL 14.5. Pada model padat, jika gaya yang diberikan sebesar 80.000 N tegangan maximum yang terjadi pada bagian kritis struktur sebesar 8.01MPa. Dari hasil uji tekan diperoleh bahwa kekuatan tekan material confoam (type A5) adalah 2,1MPa; sedangkan kekuatan tarik menggunakan Brazilian test sebesar 0,18 MPa. Bila dibandingkan dengan kekuatan tarik maksimum material confoam dapat disimpulkan bahwa struktur tidak aman untuk digunakan untuk beban maksimum (kenderaan truk), sesuai kelas jalan golongan IIIC.Untuk, itu perlu dilakukan redesign struktur speed bump. Struktur yang aman akan digunakan sebagai penggerak free-energy generator.
 Speed ​​bumps are elevated parts of the road using additional asphalt, rubber, or cement that are installed across the road to slow down the vehicle's speed. Firstly the research explained about the design and manufacture of speed bumps with the solid structure geometry of concrete foam materials strengthened with the fiber of oil palm empty bunches. Speed ​​bump was designed with a length of 400 mm, a width of 200 mm and a height of 150 mm, in accordance with KM Minister of Transportation number 3 of 1994. There are two speed bump models, namely solid and hollow. Then, the two models are analyzed for structural strength using the Ansys APDL 14.5 program. If the force applied is 80,000 N on solid model, the maximum voltage that occurs in the critical part of the structure is 8.01MPa. Pressure test showed that the strength pressure of the confoam material (type A5) was 2.1 MPa; while the tensile strength using the Brazilian test is 0.18 MPa. If it is compared with the maximum tensile strength of confoam material, it can be concluded that the unsafe structure is used for maximum loads (truck vehicles), according to the IIIC road class. Therefore, it is necessary to redesign the speed bump structure. A safe structure will be used to drive a free-energy generator.

Structural Analysis of Parking Barrier Made of Polymeric Resin Using Ansys Software

“…The material used, chopped strand mat (CSM) glass fiber was chopped and varied with 2 (two) different amounts of composition [6]- [10]. Analysis of the force applied to the crossbar (portal) of polymer material using BTQN 157 EX fiberglass resin with MEKPO catalyst in the form of an impact test in experimental testing to determine the position of damage that occurs in the crossbar and compare it with the position of the damage in the simulation results of ANSYS [11]- [13]. Before running the simulation, the material characteristics data will be used to be entered into the simulation analysis.…”

The application of empty fruit bunch (EFB) fibers of oil palm for the development of light structure materials and products

“…Utilization of the energy that comes from the by-products in the oil palm industry can be done by using biomass and biogas technology. EFB fibers, for instance, has been used for strengthening polymeric and concrete materials [1][2][3][4][5][6][7][8][9][10]. The EFB cannot directly be used.…”

Kekuatan Dan Daya Tahan Pegas Terhadap Getaran Bandul Pada Vibrating Screen Di Stasiun Pemurnian PKS Pt. X

“…Pemilihan pegas harus di perhatikan dengan memperhitungkan berapa besar beban dan getaran yang di gunakan pada peroses penyaringan [8]. Pemilihan pegas dilakukan untuk menghindari hal yang tidak di inginkan seperti pegas rusak/patah akibat beban berlebih atau getaran tidak maksimal akibat pegas yang terlalu besar [9].…”