Agro-clusters and Rural Poverty: A Spatial Perspective for West Java

Abstract

Neighbouring economies are likely to influence one another. The concentration of farming activities referred to as an 'agro-cluster' generates opportunities for income and employment in a given region and its surrounding area. We analyse the link between poverty rates and agro-clusters by accounting for spatial spillovers. To quantify agroclusters, we employ one input-oriented and one output-oriented measure. Our analysis applies six spatial econometric specifications and focuses on 545 subdistricts of West Java, where about 10% of the population live in poverty. We find that the concentration of agricultural employment substantially reduces poverty in a subdistrict as well as in neighbouring subdistricts. We also find that specialisation in crop outputs has positive impacts on poverty reduction and that localisation externalities are fundamental to agriculture's success. These findings imply that policy interventions may be applied in a spatially selective manner because they will generate spatial-spillover effects on poverty reduction in surrounding areas.

Analisis Prioritas Pembangunan Wilayah Berdasarkan Sektor Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tapanuli Tengah-Sumatera Utara

“…Upaya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi daerah, kebijakan utama yang perlu dilakukan adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas pembangunan daerah sesuai dengan potensi pembangunan yang dimiliki oleh daerah (Wardhana, Ihle, & Heijman, 2017). Hal ini terkait dengan potensi pembangunan yang dimiliki setiap daerah sangat bervariasi, maka setiap daerah harus menentukan kegiatan sektor ekonomi yang dominan.…”

“…Beberapa pendekatan untuk mengidentifikasi sektor-sektor potensial dapat dilakukan dengan analisis klassen typology (KT), loqation question (LQ) dan shift share (SS) (Hodgkinson, 2005;Munandar & Wardoyo, 2015;Puspitawati, 2013;Wardhana et al, 2017). Analisis klassen typology merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah (Supriyadi, Bahrullah, & Djazuli, 2016).…”

“…Sektor-sektor ini menjadi menarik, karena mulai terlihat pergeseran struktur ekonomi pertanian menuju struktur ekonomi industri. Perubahan struktur ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia antara lain di kawasan Pulau seribu (Mira, 2013), beberapa kota di Jawa Barat (Wardhana et al, 2017) dan kota Jambi (Hardiani & Lubis, 2017).…”

Analisis Prioritas Pembangunan Daerah Berdasarkan Pengaruh Regional, Spesialisasi Daerah, Dan Keunggulan Kompetitif Ekonomi Sektoral Di Kabupaten Aceh Jaya

“…Untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi daerah, upaya yang harus dilakukan adalah berusaha semaksimal mungkin agar prioritas pembangunan daerah sesuai dengan potensi pembangunan yang dimiliki daerah (Wardhana, Ihle, & Heijman, 2017). Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki potensi yang beragam sehingga diperlukan penentuan sektor ekonomi yang paling berperan dalam pertumbuhan ekonomi daerah, dalam hal ini Kabupaten Aceh Jaya.…”

“…Pendekatan untuk mengidentifikasi sektor-sektor potensial dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya dengan analisis Klassen Typology, Location Question (LQ), dan Shift Share (SS) (Hodgkinson, 2005;Munandar & Wardoyo, 2015;Puspitawati, 2013;Wardhana et al, 2017). Sjafrizal (2018) mengatakan bahwa analisis dengan Model Shift Share merupakan salah satu model pertumbuhan ekonomi regional yang cukup terkenal dan banyak digunakan dalam praktik.…”