Active and Passive Filter Combination in Scale up Purification of Sardine Fishmeal Oil by-Product

Abstract

Sardine fishmeal oil by-product contains a high omega-3, but the quality is still low. The available quality of sardine oil is still limited for animal feed with a low price. Improvement the quality of fish oil can be conducted by active and passive filter combination method. The purpose of this study is to produce fish oil in according to International Fish Oil Standards in scale up production. Neutralization was conducted with the addition of NaOH 22°Be at 50°C for 10 minutes. Bleaching was conducted by using 5% Magnesol as adsorbents at 50°C, and then filtrated with various sizes of filtration, there are 5 µm, 3 µm and 1 µm. Results showed that the level of primary and secondary oxidation tend to decrease with the continuous purification and it was in the range of IFOS (free fatty acid 0.67%, peroxide value 0.87 meq/kg, p-anisidine value 3.66 meq/kg, and totox value 5.48).

Peningkatan stabilitas oksidatif minyak mata tuna dengan metode purifikasi dan penambahan natural astaxanthin (NAst)

“…Metode tersebut merupakan metode akselarasi menggunakan rentang suhu 23,9±1,2°C hingga 62,8±2,8°C. Satu hari penyimpanan dengan metode schaal oven setara dengan 15 hari penyimpanan pada suhu ruang (Suseno et al, 2018). Pengujian sehari sekali dengan 3 kali ulangan menggunakan metode schaal oven test dengan suhu 40°selama 4 hari berurut-turut atau setara dengan 60 hari pada suhu ruang (Figure 1).…”

Efektivitas jenis adsorben pada pemurnian bertingkat minyak mata tuna kaya DHA

“…Riset terkait aplikasi adsorben karbon aktif pada proses bleaching sampel limbah minyak ikan dengan perbedaan konsentrasi arang aktif menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida, dengan perlakuan terbaiknya 2% arang aktif (Nadia et al, 2020). Suseno et al (2016) dalam risetnya tentang pemurnian minyak ikan hasil penepungan menggunakan magnesol 5% suhu 50°C, dilanjutkan dengan penyaringan filtrasi (passive filter) berbagai ukuran (5 µm, 3 µm, dan 1 µm), menunjukkan kadar oksidasi primer dan sekunder cenderung menurun seiring tingkat pemurnian dengan kualitas akhir asam lemak bebas sebesar 0,67%, bilangan peroksida 0,87 meq/kg, bilangan p-anisidin 3,66 meq/kg, dan TOTOX 5,48 meq/kg.…”

“…Hasil penelitian menunjukkan bilangan asam sebelum pemurnian telah memenuhi N1B1N2B2 dalam nilai asam lemak bebas (FFA) (Figure 4). Perlakuan pemurnian N1B1N2B2 menggunakan adsorben magnesol XL menghasilkan penurunan tertinggi mencapai 83% dengan nilai asam lemak bebas (FFA) sebesar 0,34±0,07%.. Hal ini sesuai dengan penelitian Suseno et al (2016) yang memurnikan minyak hasil samping penepungan sardine dengan netralisasi dan bleaching, hasilnya menunjukkan bahwa netralisasi sekali sudah dapat menurunkan asam lemak bebas (FFA) secara signifikan sebesar 69,02%. standar Codex 329-2017 tentang fish oil standard (<3 KOH/g).…”

“…Alumina aktif merupakan bentuk alumunium oksida berpori dengan afinitas kuat untuk menjerap molekul pengotor yang bersifat polar (air, bilangan peroksida) (Wang et al, 2021). Arang aktif adalah bentuk karbon yang telah diproses untuk menghasilkan luas permukaan tinggi dan memiliki pori yang banyak dan berguna dalam menjerap komponen pewarna, bau, dan senyawa organik minyak ikan (Suseno et al, 2016). Magnesol XL merupakan magnesium silikat yang biasanya diaplikasikan dalam industri makanan untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA), sabun dan kotoran polar (air, bilangan peroksida) minyak (Sun et al, 2019).…”

“…Magnesol memiliki kemampuan yang baik dalam mengadsorpsi air limbah tercemar dan pigmen warna melalui mekanisme ikatan ion pada permukaan adsorben dan gaya van der Waals (Chew & Nyam, 2019). Magnesol juga memliki keunggulan mudah dalam pengaplikasian, harga yang terjangkau, serta ketersediaannya yang melimpah (Suseno et al, 2016). Magnesol XL konsentrasi 5% mampu mengeliminasi TOTOX mencapai 73% (Suseno et al, 2017).…”