Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Produksi Bunga Potong Krisan di Desa Duren Kecamatan Bandungan

Abstract

Bunga krisan (Chrysantemum indicum L.) merupakan salah satu jenis komoditas florikultura. Produksi bunga krisan memiliki risiko produksi yang bisa berdampak pada kegagalan panen dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usahatani bunga potong krisan dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi bunga potong krisan di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Penelitian dilakukan di Dusun Clapar Desa Duren Kecamaran Bandungan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara secara sengaja (purposive) dengan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Metode analisis menggunakan analisis usahatani dan risiko produksi dengan model Just and Pope. Model Just and Pope digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap risiko produksi yang ditunjukkan dengan adanya variasi pada produktivitas output. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) biaya produksi bunga kisan sebesar Rp 226.703.735/Ha/musim dengan keuntungan sebesar Rp 133.399.794/Ha/musim dan diperoleh R/C 1,71 yang artinya usahatani ini layak untuk dilakukan; (2) faktor pupuk kandang dan pestisida berpengaruh nyata meningkatkan risiko produksi bunga potong krisan.

Towards feasibility and sustainability of chrysanthemum cut flowers farming: Evidence from Pasuruan Regency, Indonesia

“…This study found the R/C ratio and ROI of 2.58 and 1.58, respectively. This study is alike as the findings (Chrisdiyanti & Yuliawati, 2019) in Badungan, Ungaran, Central Java, which found a profit of 133.40 million rupiah and an R/C ratio of 1.71. Meanwhile Fadlilah et al (2020) discovered an R/C ratio of 1.90 in Batu City, where production is significantly affected by seeds, chemical fertilizers and labor.…”

“…This indicates the uncertainty of business sustainability. Many studies on chrysanthemum have been carried out, including in terms of the supply chain (Putra et al, 2019), business feasibility and risk (Chrisdiyanti & Yuliawati, 2019;Fadlilah et al, 2020), description and business strategy (Fadlil et al, 2020;Helmiatin & Susanty, 2019), technology implementation (Hayusman et al, 2019;Lintang et al, 2020), market perception (Wijayani et al, 2017), and global trade (Darras, 2021). The studies provide important findings regarding the optimistic prospects of chrysanthemum, the importance of technology and access to capital.…”

Determinants of Production and Income Risks of Rainfed Lowland Farming: A Case Study in Maros Regency, Indonesia

“…The next step was estimating the production function f(X) and the risk function h(X) together with the maximum likelihood approach by minimizing the number of squares of the two functions. The multiplicative heteroscedasticity model was applied by maximizing the likelihood function (Asmara et al, 2019;Chrisdiyanti and Yuliawati, 2019;Fadlilah et al, 2019). The regression models for the effects of the use of inputs on production and production risk were as the following.…”

Elastisitas Produksi Dan Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Bunga Melati Di Desa Talkadang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo

“…Hal ini menunjukkan nilai elastisitas produksi masing-masing input tersebut yang berada pada tahap rasional (kematangan), artinya peggunaannya sudah memberikan manfaat dan keuntungan. Hasil penelitian ini didukung oleh Rahayu & Riptanti (2010) dan Chrisdiyanti & Yuliawati (2019) yang menyatakan bahwa luas lahan, pupuk dan pestisida memiliki nilai elastisitas 0<Ep<1. Namun berbeda dengan Soi, Julitasari, & Darmadji (2017) dan Afionika(2020) pestisida dan pupuk pada usaha tani bunga potong krisan memiliki elastisitas produksi bernilai negatif sebesar -0,002 dan -0,349 yang artinya jika pestisida ditambah 1 liter pestisida dan 1 kg pupuk maka akan menurunkan produksi bunga krisan potong.…”