PurposeThis study aims to analyse the adoption of mobile payment applications during the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic using the technology acceptance model (TAM) and Technology Readiness Index (TRI).Design/methodology/approachThe data were collected from 400 mobile payment application users in Indonesia. The structural equation model–partial least square (SEM-PLS) analysis was conducted to analyse the relationship between variables and test a series of hypotheses.FindingsTRI constructs affect perceived usefulness and perceived ease of use, with the exception of discomfort which has no significant effect on the perceived usefulness. In addition, attitude is influenced by two main TAM variables: perceived usefulness and perceived ease of use. Meanwhile, the intention to use mobile payment applications is influenced by attitude.Research limitations/implicationsThis study will assist mobile payment application service providers and policymakers in planning services and increasing the adoption of mobile payment applications during the COVID-19 pandemic. This study will also add the existing knowledge about the mobile payment applications literature in the context of a pandemic.Originality/valueThis study is the first to empirically employ the TAM and TRI in analysing the adoption of mobile payment applications during the COVID-19 pandemic.

Kegiatan PKM yang dilakukan oleh Perguruan tinggi vokasi salah satunya adalah untuk mendukung pengembangan UMKM. Peran UMKM sangat sentral bagi perkembangan dan kondisi ekonomi suatu negara, tetapi dalam hal kinerja manajerial, sektor UMKM di Indonesia memiliki nilai yang relatif rendah. Untuk meningkatkan kapasitas SDM sektor UMKM berbagai metode digunakan. Dukungan dari akademisi dilakukan dengan berbagai studi dan pembentukan inkubator bisnis. Perguruan Tinggi berbasis vokasi memiliki kedekatan dalam pengembangan sains dan teknologi yang relevan untuk mengembangkan UMKM salah satunya adalah peningkatan kemampuan manajer SDM melalui layanan konsultasi dan pelatihan bagi UMKM yang dikembangkan melalui kegiatan PKM di Politeknik Negeri Bandung. Analisis TOWS dilakukan untuk memeriksa peluang bisnis konsultan.

Tourism in the new normal era, after the COVID-19 pandemic, has undergone many changes, especially from the attitudes and habits of tourists who are accustomed to digitalization. Virtual tourism has a huge potential to complement conventional tourism to help tourism sector recover from its loss due to the pandemic. This study aims to investigate the intention to adopt virtual tourism technology in Indonesia by integrating Technology Acceptance Model (TAM) and Technology Readiness Index (TRI). Data were collected through online survey with total 456 users of virtual tourism participated. The structural equation model (SEM) was used to test the hypothetical relationships between variables. Results showed that optimism has a positive relationship to TAM indicators, while discomfort has no significant effect at all. Perceived ease of use was found to positively affect perceived usefulness, and both TAM variables were found to have positive impact on the intention to adopt virtual tourism technology. Developers of virtual tourism technology needs to create a better user experience and more targeted marketing effort are needed to eliminate the discomfort in using the technology.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat penggunaan aplikasi pembayaran seluler dalam masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan model TRI dan TPB. Data dikumpulkan dari 200 pengguna aplikasi pembayaran seluler di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu SEM-PLS. Hasil penelitian membuktikan bahwa semua konstruk TPB yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol prilaku yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan aplikasi pembayaran seluler. TRI berpengaruh terhadap sikap. TRI tidak berpengaruh secara langsung terhadap minat penggunaan aplikasi pembayaran seluler, tetapi berpengaruh melalui sikap. Hasil dari penelitian ini akan membantu penyedia layanan aplikasi pembayaran seluler dan pembuat kebijakan dalam merencanakan layanan dan meningkatkan niat penggunaan aplikasi pembayaran seluler pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini adalah yang pertama secara empiris mengguji model TPB dan TRI untuk menjelaskan adopsi dan minat menggunakan aplikasi pembayaran seluler pada masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian akan menambah pengetahuan yang ada tentang literatur aplikasi pembayaran seluler pada masa pandemi.

No abstract