The aim of the study was to determine the ecological potential and pattern of the distribution of sea cucumbers in the waters of Tanjungkeramat, Pangkil Village, Teluk Bintan District, Bintan regency. This study uses a survey method, determining the area with a swap area method of 4 areas, measuring the area using a meter with a length and width of 100 x 50 m. The results of the study found 2 types. Sea cucumber from the subfamily namely Holothuriidae and Stichopodidae. The highest density of Holothuroidea species in area I is 46 individual/ha. The lowest density is in area IV which is 12 individual/ha. Sea cucumber density in Tanjungkeramat is still relatively good. The water conditions in Tanjungkeramat still meet the quality standards that support the life of sea cucumber. Distribution pattern in area I with Id value 0.69, area II with Id value 0.68, and area III with a value of 0.42 has an even distribution pattern, while the distribution pattern in area IV Id 1.00 has a random distribution pattern.
A B S T R A C TPurpose: The study aims to isolate the culturable marine bacteria and to assess their potential as the bioremediation agent for petroleum hydrocarbons contamination in marine environment. Methods: Bacteria isolates were obtained by repetitive streaks to obtain purified bacteria on Zobell marine agar plates before further analysis and culture through direct visualization on agar plates. Identification were conducted using 16S rDNA sequence which are compared using NCBI BLAST and, combined with phenotypic and phylogenetic data. The potential use of the selected bacteria was tested by culturing them with two carbon sources i.e., glucose and crude oil.Result: Fifty-one culturable marine hydrocarbonoclastic bacteria were isolated from the Lombok Strait (LS-3, LS-13, LS-14, LS-15, and Indian Ocean (IO-1, IO-6, IO-8, IO-19, IO-24 and IO-25). Twelve isolates were found to degrade crude oil efficiently at a >2% concentration and to grow with crude oil as their sole carbon and energy source. These 12 strains belong to the genus Bacillus, which is well known to produce surface active agents, and the oil displacement assay indicated the production of these agents by these strains. Within the genera Bacillus, five species (Bacillus flexus, B. methylotrophicus, B. aquimaris, B. horikoshii, and B. thioparans) were represented by the 12 identified strains. Conclusion: Selected strains from the Lombok Strait and Indian Ocean were capable of degrading crude oil (2% v/ v) by 43.9-71.9% over 14 days. These results are important for marine bioremediation in Indonesia, which often faces risks of oil spill contamination and disaster.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian dan daya dukung wisata pantai di Pulau Penjalin, Kabupaten Kepulauan Anambas. Penentuan titik stasiun menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan lokasi wisata pantai di Pulau Penjalin, Kabupaten Kepulauan Anambas. Untuk pengambilan data parameter ekologi dilakukan dengan metode survei. Hasil penelitian ini menunjukkan indeks kesesuaian wisata pantai di Pulau Penjalin pada stasiun 1 adalah 90,60% dan pada stasiun 2 adalah 97,44%, dengan tingkat kesesuaian wisata pantai pada kedua stasiun dikategorikan sangat sesuai. Daya dukung kawasan di Pulau Penjalin untuk aktivitas wisata pantai pada stasiun 1 sebanyak 478 jiwa dan dan stasiun 2 sebanyak 1.594 jiwa, dengan luas area pemanfaatan seluas 50 m2/orang dan waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerapatan seedling (semai), sapling (pancang), pohon dan tingkat regenerasi ekosistem mangrove di Perairan Sei Jang Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Agustus 2019 . Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun yang ditentukan dengan metode purposive sampling, berdasarkan keberadaan ekosistem mangrove di Perairan Sei Jang Kota Tanjungpinang. Setiap stasiun dilakukan pengambilan data sebanyak 3 plot, dengan ukuran plot 10x10m untuk pohon, plot berukuran 5x5m untuk sapling dan 2x2 m untuk sub plot seedling. Hasil penelitian ditemukan empat jenis mangrove yaitu Bruguiera gymnorhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Ceriops tagal. Nilai kerapatan pada stasiun 1 untuk pohon 1.033 ind/ha, sapling 3.200 ind/ha, seedling 30.000 ind/ha, pada stasiun 2 untuk pohon 933 ind/ha, sapling 2.667 ind/ha dan seedling 22.500 ind/ha dan pada stasiun 3 untuk pohon 1.333 ind/ha, sapling 3.333 ind/ha dan seedling 38.333 ind/ha. Tingkat regenersi mangrove pada semua stasiun pengamatan tergolong baik.
Penelitian mengenai potensi sumberdaya lamun sebagai pencadangan kawasan konservasi telah dilakukan di Perairan Beloreng, Tembeling, Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi ekologi sumberdaya lamun, mengetahui jenis biota yang berasosiasi di padang lamun, dan mengetahui tingkat kesesuaian sumberdaya lamun sebagai pencadangan kawasan konservasi di Perairan Beloreng, Tembeling, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan metode acak sebanyak 31 titik menggunakan plot berukuran 0,5 x 0,5 meter. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis lamun yaitu, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, dan Halophila decipiens. Jenis biota yang dijumpai diantaranya kepiting rajungan (Portunus pelagicus), kerang kampak (Atrina pectinata), siput gonggong (Strombus turturella), ikan baronang (Siganus sp.), teripang jepun (Stichopus chloramatus), dugong (Dugong dugon) dan ular (Bungarus fasciatus). Tingkat kesesuaian sumberdaya lamun dilihat dari aspek ekologi, sosial dan budaya tergolong dalam kategori S2 (sesuai bersyarat) untuk dijadikan pencadangan kawasan konservasi lamun.
Penelitian ini mengenai analisis stok udang putih (Penaeus merguiensis) di Perairan Senggarang Kota Tanjungpinang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stok udang putih (Penaeus merguiensis) berdasarkan frekuensi panjang, identifikasi kelompok ukuran, parameter pertumbuhan, hubungan panjang bobot serta faktor kondisi, dan juga tingkat mortalitas serta laju eksploitasi pada udang di Perairan Senggarang Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling sebanyak 600 ekor dengan kisaran panjang 45-178 mm yang dianalisis mengguanakan data sofware dengan aplikasi FISAT II dan regresi dari microsoft excel. Penelitian ini menghasilkan koefisien pertumbuhan (K) yang paling tinggi didapatkan dari data udang putih betina yaitu sebesar 0,88 per tahun, sedangkan untuk panjang berat udang putih jantan dan betina keduanya adalah allometrik negatif (pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan bobot). Laju eksploitasi udang putih paling tiggi didapat dari data udang putih betina sebesar 0,76 per tahun. Nilai eksploitasi ini melebihi nilai eksploitasi optimum 0,5.
scite is a Brooklyn-based startup that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.